Tak Hanya Mobil Listrik, Toyota Boyong Teknologi Bioetanol dan Hidrogen di IIMS 2025

Tak Hanya Mobil Listrik, Toyota Boyong Teknologi Bioetanol dan Hidrogen di IIMS 2025

Otomotif | inews | Rabu, 12 Februari 2025 - 23:38
share

JAKARTA, iNews.id — Toyota memilih mengembangkan banyak model teknologi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Bukan hanya mobil listrik bertenaga baterai (BEV), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) berkomitmen mengembangkan teknologi multi-pathway yang lebih beragam.

Ini mereka tampilkan di sepanjang perhelatan otomotif IIMS 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 12-13 Oktober 2025. Mereka memboyong teknologi mulai dari kendaraan hybrid (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), BEV, flexy-fuel (biodiesel, bioetanol) hingga fuel-cell (hidrogen).

“Dari bio-fuel and flexy-fuel technology hingga hybrid electric vehicles, battery electric vehicles, dan hydrogen fuel cell technology, konsep Beyond Zero memperlihatkan dedikasi Toyota mendorong batasan dalam inovasi, sekaligus mendorong pendekatan pragmatis dan holistik menuju ekosistem hijau dan rendah karbon bagi seluruh warga negara Indonesia. Ini menandai pencapaian penting dalam perjalanan Toyota Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan,” ujar CEO Wilayah Asia, Masahiko Maeda di IIMS 2025, Rabu (12/2/2025).

Dalam pengembangan teknologi ini, Toyota berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pelaku industri, Pertamina, PLN, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), BBIA (Pusat Penelitian dan Pengembangan Agroindustri), SERA (PT Serasi Auto Raya), MODA (PT Mobilitas Digital Indonesia), dan Toyota Tsusho. Kemudian dari akademisi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Nasional Singapura (NUS). 

“Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia mengundang semua pihak membantu pemerintah untuk mewujudkan Net Zero Emissions pada tahun 2060. Kami menyadari dengan target pengurangan emisi ini tidak bisa dicapai oleh satu pihak, atau satu teknologi saja. Dalam acara ini, kami menyajikan berbagai jenis kendaraan dan teknologi energi dengan strategi multi-pathway," kata Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto. 

"Selaras dengan prinsip kita “No One Left Behind” semua teknologi berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pengurangan impor bahan bakar, yang juga membantu menjaga atau meningkatkan neraca perdagangan nasional. Ini jika dimanfaatkan optimal, akan memberikan dampak positif pada industri otomotif dan rantai pasoknya yang padat karya, mempekerjakan lebih dari 300.000 pekerja dan sedang beradaptasi dengan teknologi otomotif masa depan yang lebih canggih," ujarnya.

Presiden Direktur PT TAM, Hiroyuki Ueda menyebutkan sejalan dengan visi Beyond Zero, Toyota mendorong partisipasi publik dalam mengurangi emisi dengan menawarkan beragam kendaraan elektrifikasi (xEV) yang lengkap untuk semua segmen. Di IIMS 2025, pengunjung bisa melihat teknologi elektrifikasi Toyota secara aktif, mulai dari HEV ke BEV, PHEV, dan FCEV yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar masa depan. 

"Dengan strategi multi-pathway kita juga memperlihatkan kecanggihan kendaraan ICE, dengan emisi rendah dan cocok untuk energi alternatif seperti bioetanol. Dengan berbagai pilihan teknologi ramah lingkungan, kita berharap masyarakat bisa memilih solusi mobilitas terbaik yang mendukung pengurangan emisi” ujarnya.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam menyebutkan Toyota Indonesia tidak hanya memproduksi kendaraan hybrid, tapi juga mengembangkan kendaraan konversi seperti Kijang Innova BEV, yang telah diuji sebagai bagian dari proyek transformasi pariwisata hijau. Kini, Kijang Innova BEV telah melalui uji jalan sejauh 100.000 km.

“Strategi multi-pathway menyuguhkan berbagai pilihan teknologi dan bahan bakar beremisi rendah, untuk menciptakan positive cycle dengan meningkatkan penggunaan bioetanol, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Inisiatif ini juga meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia yang memproduksinya. Pengenalan kendaraan flexy-fuel menegaskan komitmen Toyota Indonesia terhadap ketahanan energi dan peranannya dalam perubahan,” katanya.

Wakil Presiden Direktur PT TAM, Henry Tanoto menegaskan Toyota Indonesia mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060 dengan menyediakan berbagai pilihan kendaraan elektrifikasi (xEV) dan terus mengembangkan teknologi elektrifikasi.  

"Jumlah Unit yang Beroperasi (UIO) tinggi, juga berkontribusi dalam penelitian bioetanol sebagai solusi energi terbarukan, untuk memperluas kesempatan partisipasi publik dalam transisi energi. Tujuan kami adalah untuk lebih mengurangi emisi kendaraan demi masa depan yang lebih berkelanjutan," ujarnya.

Berikut deretan teknologi kendaraan ramah lingkungan Toyota di IIMS 2025.

Flexy Fuel

Konsep Flexy Fuel Kijang Innova Zenix HEV Konsep Kijang Innova Zenix HEV Flexy Fuel menggabungkan motor listrik dengan mesin pembakaran internal yang dijalankan dengan etanol, menjadikannya lebih ramah lingkungan. Konsep ini dapat menggunakan etanol dari sumber daya lokal seperti tebu, sorgum, jagung, singkong, dan lainnya, tergantung pada ketersediaan di daerah tersebut.

TMMIN memiliki kemampuan untuk memproduksi Kendaraan Flexy Fuel (FFV) yang dioptimalkan untuk penggunaan etanol. Langkah ini membantu meningkatkan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan sesuai dengan roadmap energi nasional.

HEV

Kijang Innova Hybrid merupakan kendaraan elektrifikasi favorit bagi konsumen di dalam dan luar negeri. Model Kijang telah hadir sejak 1977, terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas di Indonesia, kini dengan teknologi elektrifikasi.

Sejak peluncurannya pada 2022, Kijang Innova HEV telah memperkuat posisi Toyota di Indonesia sebagai produsen kendaraan berteknologi tinggi dan meningkatkan daya saing industri otomotif nasional Indonesia. Kijang Innova HEV menawarkan fleksibilitas bagi konsumen untuk mengurangi emisi tanpa mengorbankan kinerja atau aksesibilitas.

PHEV

Toyota PHEV Prius merupakan kendaraan lift back plug-in hybrid. Generasi pertama diproduksi dari 2012 hingga 2016. Generasi kedua dimulai pada 2016 dan produksi generasi ketiga dimulai pada 2023. Selain dipamerkan di CN Mobility Event, Toyota PHEV Prius juga tersedia untuk uji coba di xEV Center Pabrik 3, TMMIN Karawang.

BEV Concept

Konsep Kijang Innova BEV merupakan kendaraan konversi dari Kijang Innova BEV, yang telah menempuh perjalanan sejauh 70.000 km. Tahun ini, kendaraan ini menunjukkan kinerja positif, dengan menempuh lebih dari 100.000 km.

Proyek konversi Kijang Innova BEV ini dikembangkan bersama vendor dan sumber daya manusia lokal, menghasilkan varian mewah untuk mobilitas pariwisata hijau.

FCEV

Toyota Mirai adalah kendaraan futuristik yang menggunakan teknologi hidrogen (Fuel Cell Electric Vehicle/FCEV) ramah lingkungan. Kendaraan ini menawarkan efisiensi tinggi, nol emisi, dan menggunakan Toyota’s Fuel Cell System (TFCS), menggabungkan teknologi fuel cell dengan komponen yang dikembangkan Toyota termasuk fuel cell stack, FC drive converter. Hydrogen tank bertekanan tinggi FCEV Forklift adalah contoh pemanfaatan hidrogen dalam kendaraan komersial, termasuk truk, bus, dan forklift untuk industri.

Topik Menarik