Anggaran BMKG Dipangkas 50 Persen, Bagaimana Belanja Alat Baru Monitoring dan Deteksi Bencana?

Anggaran BMKG Dipangkas 50 Persen, Bagaimana Belanja Alat Baru Monitoring dan Deteksi Bencana?

Terkini | inews | Sabtu, 8 Februari 2025 - 23:14
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut terdampak efisiensi anggaran sebesar 50,35 persen atau Rp1,42 triliun dari anggaran semula Rp2,82 triliun di tahun 2025. Efisiensi ini turut berimbas terhadap pembelian alat baru untuk operasional monitoring dan deteksi bencana di sejumlah daerah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, efisiensi anggaran akan difokuskan pada sejumlah hal. Salah satunya, pembelian peralatan baru untuk operasional monitoring dan deteksi bencana di sejumlah daerah.

"Efisiensi anggaran akan kami fokuskan pada, pertama, belanja modal pembelian peralatan baru untuk operasional monitoring dan deteksi," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025).

Selain itu, Dwikorita menyampaikan, pihaknya juga akan memangkas anggaran untuk perjalan dinas dan paket pertemuan. Bahkan, efisiensi anggaran turut menyasar kebutuhan operasional perkantoran, baik pemakaian listrik dan AC.

Dengan kondisi itu, kata Dwikorita, pihaknya akan memgatur ritme kerja pegawainya. Selain itu, efisiensi anggaran juga akan difokuskan pada jaringan komunikasi dan suku cadang peralatan mesin. 

"Mengatur ritme kerja dengan menerapkan Work From Office dan Work From Anywhere secara berimbang," katanya.

"Jaringan komunikasi, suku cadang peralatan dan mesin," tuturnya.

Meski demikian, Dwikorita menjamin, layanan informasi terkait kebencanaan akan tetap diberikan BMKG selama 24 jam setiap hari.

"Meskipun dilakukan efisiensi 50 persen anggaran kami, BMKG menjamin terlaksananya operasional layanan Informasi 24 jam terus menerus setiap hari," ucap Dwikorita.

Topik Menarik