Trump Ingin Dekati Kim Jong Un, Media Korut: Senjata Nuklir Kami untuk Perang bukan Negosiasi
SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) menegaskan, senjata nuklirnya bukan alat negosiasi, melainkan untuk bertempur melawan musuh yang mengancam rakyat dan perdamaian dunia.
Kantor berita Korut KCNA merilis artikel itu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengajak pemimpin Korut Kim Jong Un ke meja negosiasi. Trump, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Jumat (7/2/205), berkomitmen untuk memastikan Korut mengakhiri program senjata nuklirnya.
KCNA tidak menyinggung soal pertemuan Trump dengan Ishiba, melainkan mengutip pernyataan pejabat NATO dan Uni Eropa yang menegaskan tuntutan mereka yakni perlucutan senjata nuklir Korut.
"Kami sampaikan lagi ini dengan jelas lagi: Senjata nuklir kami bukan iklan untuk mendapat pengakuan siapa pun, apalagi alat tawar-menawar yang bisa ditukar dengan sejumlah uang," demikian laporan KCNA.
5 Berita Populer: Megawati Perintahkan Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retreat hingga Hasto Ditahan KPK
"Senjata nuklir kami digunakan untuk perang, tak tergoyahkan untuk segera melenyapkan segala upaya pasukan musuh yang melanggar kedaulatan negara dan keselamatan rakyat kami, serta mengancam perdamaian dunia," katanya.
Dalam konferensi pers bersama Ishiba, Trump mengatakan pemerintahannya akan menjalin hubungan dengan Korut maupun Kim Jong Un.
"Kami akan menjalin hubungan dengan Korea Utara dan dengan Kim Jong Un. Saya sangat akrab dengannya, seperti yang Anda ketahui," kata Trump.
Dia memuji kedekatannya dengan Kim sebagai aset berharga.
"Jepang menyukai gagasan ini," ujarnya.