Mahfud MD Soroti Pagar Laut Tangerang: Negara Terancam Penjarahan Besar-besaran!
JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti kasus pagar laut Tangerang. Dia menyebut negara terancam oleh penjarahan besar-besaran yang dilakukan oligarki dan pengkhianat bangsa.
"Negara saat ini menurut saya sedang terancam oleh penjarahan besar-besaran oleh oligarki dan pengkhianat-pengkhianat bangsa sendiri, yang takut dan malah bekerja sama terhadap oligarki," kata Mahfud MD usai menghadiri pengukuhan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu sebagai guru besar di Universitas Gadjah Mada, Rabu (5/2/2025).
Dia mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, semua yang merasa cinta tanah air harus bekerja sama menghadapi permasalahan pencaplokan lahan dan pagar laut. Pemerintah harus menuntaskan masalah ini secara menyeluruh, termasuk mencopot pejabat yang terlibat dalam pengambilan kebijakan seperti dirjen, kakanwil hingga menteri.
"Harus dituntaskan secara menyeluruh kasus pencaplokan lahan-lahan rakyat maupun laut, itu harus dituntaskan secara menyeluruh, jangan tanggung-tanggung," tutur dia.
Mahfud mengingatkan jika kasus ini tidak tuntas maka negara bisa kehilangan kekayaan alam.
"Mari bekerja sama, ada yang dari luar ada yang dari dalam, kita harus menghadapi ini ramai-ramai, kalau tanggung-tanggung kita akan kalah," tegas Mahfud.
Sebelumnya, TNI Angkatan Laut (AL) melaporkan telah berhasil membongkar sepanjang 22,5 kilometer (km) pagar laut di wilayah perairan Tangerang, Banten hingga Rabu (5/2/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady menuturkan, sepanjang 18,2 km pagar laut yang berhasil dibongkar berada di kawasan Tanjung Pasir. Sementara itu, 4,3 km lainnya berada di kawasan Kronjo.
“Operasi yang berlangsung sejak pagi ini berhasil membongkar pagar laut mencapai 22,5 km dengan rincian 18,2 km di Tanjung Pasir dan 4,3 km di Kronjo, Tangerang, Banten," kata Wira dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).
Adapun TNI AL menurunkan sebanyak 219 personel dari Pasmar 1, Lantamal III dan Koarmada I untuk membongkar pagar laut itu. Alutsista seperti satu Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), 10 perahu karet (PK), satu RBB (Ranger Boat), serta satu RHIB (Rigid-Hull Inflatable Boat) juga dikerahkan.
“Selain itu, 40 orang nelayan setempat juga turun serta membantu proses pembongkaran pagar laut ini dengan menggunakan delapan kapal nelayan,” katanya.