Praperadilan Wali Kota Semarang Mbak Ita Ditolak, Status Tersangka KPK Sah

Praperadilan Wali Kota Semarang Mbak Ita Ditolak, Status Tersangka KPK Sah

Berita Utama | inews | Selasa, 14 Januari 2025 - 15:19
share

JAKARTA, iNews.id - Hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) menolak gugatan praperadilan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita. Putusan dibacakan dalam persidangan, Selasa (14/1/2025).

"Menolak permohonan untuk seluruhnya," ujar hakim tunggal Jan Oktavianus.

Selain itu, Jan juga menolak permohonan eksepsi Mbak Ita. Atas putusan itu, penetapan tersangka yang dilakukan KPK terhadap Mbak Ita sah.

"Menolak eksepsi untuk seluruhnya," kata dia.

Diketahui, Mbak Ita melayangkan gugatan praperadilan ke PN Jaksel. Dalam gugatannya, Mbak Ita meminta agar hakim tunggal menganulir status tersangka KPK.

"Menyatakan bahwa perbuatan termohon yang menetapkan pemohon sebagai tersangka merupakan perbuatan yang sewenang-wenang karena tidak sesuai dengan prosedur, bertentangan dengan hukum, dan dinyatakan batal," demikian bunyi gugatan Mbak Ita yang terdaftar dalam nomor registrasi 124/Pid.Pra/2024/PN JKT.SEL.

Mbak Ita juga meminta hakim tunggal menyatakan penetapan tersangka oleh KPK tidak sah. Dia juga meminta agar Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprin.Dik/103/DIK.00/01/07/2024 tertanggal 11 Juli 2024 tidak mempunyai kekuatan mengikat menurut hukum dan dinyatakan batal.

Selain itu, Mbak Ita juga meminta hakim tunggal untuk menganulir penggeledahan, penyitaan dan pencekalan yang dilakukan KPK.

"Menyatakan tidak sah segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh Termohon yang berkaitan dengan penetapan Tersangka terhadap Pemohon," kata dia.

Diketahui, KPK telah menetapkan empat tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang, Jawa Tengah. Keempatnya merupakan tersangka kasus pemerasan PNS Pemkot Semarang dan penerimaan gratifikasi.

"KPK telah menetapkan empat tersangka," kata Tessa kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).

Namun Tessa enggan menjelaskan siapa saja empat tersangka tersebut. Dia hanya menyebutkan latar belakang tersangka.

"Dua pihak swasta, dua penyelenggara negara," ujarnya.

Topik Menarik