Wow! Denda Rusia ke Google Membengkak Tembus 20 Desiliun Dolar AS
MOSKOW, iNews.id - Rusia menjatuhkan denda fantastis sebesar 20.000.000.000.000.000.000.000.000 atau 20 desiliun dolar AS kepada Google karena melarang akun media televisi Rusia di platform YouTube. Akun YouTube banyak stasiun televisi Rusia diblokir sejak 2000, dan semakin bertambah sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Namun Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, denda fantastis itu bersifat simbolik, bertujuan agar Google, selaku induk dari YouTube, mau memperbaiki hubungan dengan media Rusia.
Google, lanjut dia, seharusnya mengambil pelajaran dari kasus ini dan mau memperbaiki diri.
"Ini adalah jumlah yang dirumuskan secara khusus. Saya bahkan tidak bisa menyebutkan angka ini, tapi jumlahnya agak penuh dengan simbolisme," katanya, seraya menegaskan Google tak berhak membatasi aktivitas media penyiaran Rusia begitu saja, seperti dikutip dari RT.
SMK Wijaya Putra Surabaya Jadi Pusat Rujukan Konversi Motor Listrik, Tujuh Sekolah Berguru!
Denda tersebut pertama kali dilaporkan kantor berita RBK pada Selasa (29/10/2024). Sebanyak 17 stasiun televisi Rusia mengajukan tuntutan hukum terhadap Google atas tuduhan memblokir konten dan menutup akun YouTube mereka secara tidak sah.
Pengadilan Arbitrase Moskow pada 2022 memerintahkan Google untuk memulihkan akun YouTube media-media Rusia yang diblokir. Pengadilan menjatuhkan denda sebesar 100.000 rubel per hari karena sampai Google memulihkan akun mereka. Jumlah denda dinaikkan dua kali lipat setiap pekan.
Tanpa batasan yang ditetapkan, kini denda tersebut telah mencapai angka $20,6 desiun dan masih terus bertambah.
Perselisihan antara Google dan lembaga penyiaran Rusia dimulai sejak 2020. Awalnya Google menghapus akun YouTube milik Tsargrad TV dan kantor berita RIA, dengan alasan sanksi AS terhadap pemiliknya.
Kondisi semakin memburuk setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Akun YouTube puluhan stasiun televisi diblokir, termasuk RT dan Sputnik.
Sejumlah stasiun televisi menggugat raksasa teknologi tersebut dan memenangkan kasusnya di Pengadilan Arbitrase Moskow.