Wow! 7 Ilmuwan Undip Masuk Daftar 2 Persen Paling Berpengaruh di Dunia Versi Stanford-Elsevier

Wow! 7 Ilmuwan Undip Masuk Daftar 2 Persen Paling Berpengaruh di Dunia Versi Stanford-Elsevier

Terkini | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 09:43
share

SEMARANG, iNews.id - Sebanyak tujuh ilmuwan Universitas Diponegoro (Undip) kembali mencatat prestasi gemilang di dunia akademik internasional. Tujuh ilmuwannya berhasil masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan teratas di seluruh dunia untuk tahun 2024 yang disusun oleh Universitas Stanford.

Daftar ini diambil dari database penulis di seluruh bidang ilmu pengetahuan yang disusun oleh Elsevier berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi. Peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.

Prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi Undip, tetapi juga menunjukkan kualitas riset yang dilakukan di Indonesia memiliki daya saing global.

7 Profil Ilmuwan Undip Masuk Daftar Ilmuwan Berpengaruh Versi Stanford-Elsevier:

1. Prof Sugiharto, SPt MSc, PhD (Peringkat: 57.173)

Fakultas Peternakan dan Pertanian
Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian

Prof Sugiharto dikenal atas kontribusinya dalam penelitian nutrisi hewan, terutama pada peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak. Penelitiannya sangat relevan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan sektor agrikultur di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya sering kali dijadikan referensi dalam pengembangan pakan ternak yang lebih efektif.

2. Prof Dr Ir Hadiyanto, ST, MSc, IPU (Peringkat: 58.005)

Fakultas Teknik
Expertise: Bioproses, Energi

Prof Dr Ir Hadiyanto dikenal sebagai pakar dalam bidang teknologi lingkungan. Dia telah memimpin berbagai penelitian tentang pengelolaan sumber daya air dan energi terbarukan.

Penelitiannya memiliki dampak langsung pada mitigasi perubahan iklim dan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Dia juga aktif berkolaborasi dalam proyek internasional yang fokus pada solusi berkelanjutan.

3. Prof Dr rer nat Heru Susanto, ST, MM, MT (Peringkat: 142.790)

Fakultas Teknik Kimia
Expertise: Membran, Polimer

Prof Heru Susanto ahli di bidang membran dan polimer. Dia merupakan guru besar di Departemen Teknik Kimia Undip yang menjabat sebagai Wakil Rektor I Undip.

Dia menyelesaikan dan meraih gelar sarjana di Undip tahun 1997 dan melanjutkan pendidikan magister di Institut Teknologi Bandung yang diselesaikannya pada tahun 2001. Gelar doktornya University of Duisburg Essen pada tahun 2007.

4. Prof Dr Jamari, ST, MT, IPU (Peringkat: 144.634)

Fakultas Teknik
Expertise: Tribology, Engineering Design

Prof Jamari merupakan guru besar tetap di Undip Semarang. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana sampai pascasarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan masing-masing diselesaikan pada Tahun 1999 untuk Sarjana Teknik (ST) dan pada Tahun 2001 untuk Magister Teknik (MT).

Dia melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor Tahun 2006 dari Twente University, Netherland. Sampai sekarang aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi di antaranya mekanika kekuatan bahan, mekanika kontak dan tribologi. Saat ini dia sedang melakukan riset tentang bio-tribology.

5. Prof Ir Tutuk Djoko Kusworo, ST, MEng, PhD (Peringkat: 162.212)

Fakultas Teknik Kimia
Expertise: Membran, Pemisahan Gas

Prof Kusworo merupakan seorang ahli yang diakui secara internasional di berbagai bidang teknologi membran untuk air, pengolahan air limbah, pemisahan gas atau produksi tabung nano karbon. Dia seorang editor untuk The International Journal Of Science and Engineering, jurnal internasional untuk sumber daya limbah dan teknologi limbah.

6. Prof Dr Ir Andri Cahyo Kumoro, ST, MT, IPU, ASEAN Eng (Peringkat: 174.045)

Fakultas Teknik Kimia
Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian

Prof Andri ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan. Dia juga meneliti tentang perkebunan/ pengolahan limbah industri dan perkotaan/pemodelan sistem teknik kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dll) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.

7. Dr Eng Achmad Widodo, ST, MT (Peringkat: 242.283)

Fakultas Teknik Mesin
Expertise: Artificial intelligence machine fault diagnosis prognosis

Dr Eng Achmad Widodo menempuh pendidikan sarjana di Departemen Teknik Mesin Undip dengan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) pada Tahun 1998. Gelar Magister Teknik (MT) diperoleh dari Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Tahun 2000.

Dia melanjutkan jenjang doktoral dengan memperoleh gelar Doctor of Engineering (Dr Eng) dari Pukyong National University, Korea Selatan Tahun 2007. Sampai sekarang dia aktif mengajar di Departemen Teknik Mesin dengan mengampu beberapa mata kuliah bidang konstruksi.

Di antaranya Matematika Teknik, Analisa Teknik, Getaran Mekanik, Kinematika dan Dinamika dan Prinsip Optimasi. Saat ini sedang meneliti tentang machine learning system for machine fault diagnosis and prognosis.

Diketahui, Undip telah memberikan dukungan penuh kepada para peneliti dengan menyediakan fasilitas riset berkualitas, kesempatan kolaborasi internasional serta pendanaan untuk pengembangan riset yang relevan.

Undip juga mendorong pengembangan akademik melalui program pelatihan dan penghargaan bagi para dosen dan peneliti berprestasi.

Dengan masuknya tujuh ilmuwan ini dalam daftar 2 persen ilmuwan teratas dunia, Undip semakin menunjukkan mereka siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan internasional.

Setiap tahun, Universitas Stanford bekerja sama dengan Elsevier, menerbitkan peringkat ilmuwan yang termasuk dalam 2 persen teratas dari seluruh dunia. Peringkat ini didasarkan pada ‘indikator kutipan terstandarisasi, yang menilai dampak dari publikasi penelitian ilmuwan di berbagai disiplin ilmu.

Data ini mencakup informasi mengenai H-index (yang mengukur produktivitas dan dampak sitasi peneliti), jumlah sitasi serta kontribusi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan global.

Dengan menggabungkan kekuatan kedua entitas ini, Stanford dan Elsevier, peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik. Mereka diakui sebagai peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.

Topik Menarik