Mengenal Podcast, Siaran Audio yang Semakin Diminati
JAKARTA, iNews.id - Podcasting dikembangkan pada 2004 oleh mantan penyiar video MTV Adam Curry dan software developer Dave Winer. Pada saat itu, Curry menulis program bernama iPodder.
iPodder memungkinkannya mengunduh siaran radio internet secara otomatis ke iPod-nya. Beberapa pengembang menyempurnakan idenya dan podcasting pun lahir secara resmi. Curry sendiri telah menjadi pembawa acara beberapa podcast populer yang terbaru yakni No Agenda. Saat ini di AS, podcasting bebas dari peraturan pemerintah.
Podcaster tidak perlu membeli lisensi untuk menyiarkan program mereka seperti yang dilakukan stasiun radio, dan mereka tidak perlu mematuhi peraturan kesopanan siaran dari Komisi Komunikasi Federal (FCC).
Namun, hukum hak cipta berlaku untuk podcasting. Podcaster dapat memiliki hak cipta atau melisensikan karya mereka. Creative Commons hanyalah salah satu sumber daring untuk hak cipta dan lisensi.
Meskipun beberapa perusahaan penyiaran besar telah merambah media ini, banyak podcaster amatir yang menyiarkan dari studio rumahan. Karena podcaster tidak bergantung pada rating seperti penyiar radio, pokok bahasan podcast dapat berkisar dari yang halus hingga konyol.
Podcaster sering kali melayani kelompok pendengar yang khusus. Dengan melakukan podcasting secara konsisten pada satu pokok bahasan, podcaster tidak hanya menegaskan keahlian mereka pada pokok bahasan tersebut tetapi juga menarik kelompok pendengar yang loyal dan berdedikasi.
Dikutip dari How to Stuff, podcast dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tur jalan kaki yang dipandu sendiri, acara bincang-bincang, perencanaan keuangan, khotbah, pelatihan kebugaran, fitur kejahatan nyata, dan sebagainya.
Podcasting telah menjadi bisnis yang menguntungkan. Dalam Laporan Keadaan Media Berita 2021, Pew Research Center menemukan sekitar 41 persen orang Amerika berusia di atas 12 tahun telah mendengarkan podcast dalam sebulan terakhir, naik dari 37 persen pada 2020.
Intensifkan Kolaborasi dengan Pusat, Cawalkot Agustina Wilujeng Fokuskan Pertumbuhan Lebih Intensif
Banyak podcast yang didukung oleh iklan, atau pelanggan yang memperoleh akses ke biaya podcast bebas iklan sebagai imbalan. Meskipun perusahaan media tradisional yang besar memanfaatkan merek dan reputasi mereka untuk publisitas, podcast independen juga meraih kesuksesan dengan menggunakan model yang sama.
Jaringan iklan memudahkan pengiklan menemukan acara yang menjangkau pasar sasaran mereka. Forbes melaporkan pendapatan iklan podcast di AS diproyeksikan meningkat dari 1,4 miliar dolar AS pada 2021 menjadi 4 miliar dolar AS pada 2024.
Beberapa podcast independen telah bekerja sama membentuk kolektif media mereka sendiri, termasuk Pushkin Industries dan Radiotopia dari PRX. Namun, pada 2020-an, perusahaan media dan teknologi yang lebih besar telah mulai membeli podcast atau kolektif individu yang sukses dengan tujuan menjadikannya milik eksklusif.