Peringkat SDGs Indonesia Naik ke Posisi 75, Airlangga: 76 Persen Indikator Telah Tercapai
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat Sustainable Development Goals (SDGs) di tahun 2023 dari posisi 102 ke 75. Menurutnya, sebanyak 76 persen indikator SDGs di Indonesia telah tercapai.
“Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat pencapaian SDGs, yakni ke posisi 75 di tahun 2023, dari posisi 102 di tahun 2019. Sebanyak 76 persen indikator SDGs di Indonesia telah tercapai,” ujar Airlangga, Rabu (11/9/2024).
Airlangga menambahkan, pemerintah terus berupaya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan ramah lingkungan melalui tiga mesin ekonomi dalam rangka mengakselerasi pencapaian SDGs.
Pertama, revitalisasi mesin ekonomi konvensional dengan menggiatkan sektor-sektor yang saat ini telah berjalan baik, yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur, memperluas kerja sama ekonomi internasional, melanjutkan reformasi struktural, dan meningkatkan kapasitas SDM.
Kunjungan Presiden Zanzibar ke Tanjung Priok, Dirut Pelindo: Bahas Kerja Sama Pengembangan Pelabuhan
Kedua, melalui pengembangan mesin ekonomi baru, di mana pemerintah mengembangkan peluang di berbagai sektor baru seperti hilirisasi industri, akselerasi digitalisasi, bioteknologi, dan transisi energi.
Ketiga, dalam penguatan mesin ekonomi Pancasila dengan memperkuat perlindungan sosial untuk melindungi masyarakat rentan melalui PKH dan Kartu Sembako, makanan bergizi gratis, SD Inpres, KUR, hingga program cash for work.
Lebih Lanjut, dalam Pilar Pembangunan Sosial, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program perlindungan sosial, termasuk salah satunya bantuan langsung tunai. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga daya beli setiap kelas pendapatan, termasuk juga kelas menengah.
Lalu, pemerintah juga terus memperkuat UMKM dan meningkatkan kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, pemerintah juga mendorong peningkatan aset produktif bagi masyarakat miskin dan rentan melalui pemberian akses kepemilikan dan pengelolaan lahan, melalui Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria.
“Capaian-capaian yang baik ini perlu terus kita tingkatkan. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak melalui Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022, salah satunya berupa SDG Bond untuk pembiayaan proyek-proyek strategis yang meningkatkan kualitas sektor kesehatan, pendidikan, dan akses telekomunikasi," ucapnya.
"Saya optimistis Indonesia dapat mencapai target SDGs 2030 dengan dukungan sinergi berbagai pihak, termasuk Universitas Airlangga,” tuturnya.