PM Bangladesh Sheikh Hasina Mundur, Militer Ambil Alih Pemerintahan
DHAKA, iNews.id - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri, Senin (5/8/2024). Dia dilaporkan pergi ke luar negeri menggunakan helikopter militer setelah demonstran menggeruduk kediaman dinas di Dhaka.
Belum ada informasi resmi mengenai negara yang menjadi tujuan perempuan yang telah berkuasa selama 15 tahun itu. Beberapa informasi menyebutkan, Hasina pergi ke India, namun ada juga laporan yang menyebutkan dia pergi ke Finlandia.
Massa mengacuhkan pemberlakuan jam malam dengan menggeruduk kediaman Hasina.
Kemudian pada lagi hari, beberapa media lokal melaporkan Hasina tengah menaiki helikopter militer bersama adik perempuannya.
Setelah itu kepala angkatan bersenjata Bangladesh Wakeruz Zaman mengumumkan rencananya untuk meminta arahan presiden guna membentuk pemerintahan Bangladesh sementara. Dia juga menemui para pemimpin partai politik, termasuk dari oposisi, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).
Dia berjanji akan menggelar penyelidikan atas kekerasan yang menyebabkan lebih dari 95 demonstran tewas dan ratusan lainnya luka. Kekerasan terhadap demonstran memicu kemarahan terhadap pemerintah.
“Percayalah kepada militer, kami akan menyelidiki semua pembunuhan serta menghukum yang bertanggung jawab. Saya sudah memerintahkan, janga ada tentara dan polisi yang terlibat dalam penembakan apa pun,” tuturnya.
“Kini, tugas para mahasiswa adalah tetap tenang dan membantu kami," ujarnya, menambahkan.
Demponstrasi pecah sejak bulan lalu dipicu pemangkasan kuota untuk PNS yang dianggap diskriminatif. Kuota yang dipangkas dialokasikan untuk para veteran perang yang berjasa meraih kemerdekaan dari Pakistan.
Namun kelamaan tuntutan demonstrasi melebar dengan desakan mundur kepada Hasina.
Setidaknya 95 orang, termasuk 14 polisi, tewas dalam bentrokan di Dhaka pada Minggu kemarin. Ratusan lainnya luka dalam kekerasan tersebut. Total korban tewas dalam demonstrasi di Bangladesh telah menembus 300 orang. Selain itu setidaknya 11.000 orang ditangkap.
Kerusuhan juga mengakibatkan penutupan sekolah dan kampus di seluruh negara itu. Pihak berwenang juga memberlakukan jam malam serta tembak di tempat kepada perusuh.