Negeri... Jumlah Korban Tewas Kerusuhan Bangladesh Capai 300 Orang
DHAKA, iNews.id - Jumlah korban tewas akibat bentrokan di Bangladesh telah meningkat menjadi sedikitnya 300 orang. Jumlah itu diperoleh setelah adanya penambahan 94 orang yang tewas di seluruh negeri Asia Selatan itu pada Minggu (4/8/2024).
AFP mencatat, Minggu kemarin menjadi hari paling mematikan selama berlangsungnya demonstrasi antipemerintah di Bangladesh beberapa pekan terakhir.
Penghitungan tersebut berdasarkan laporan dari polisi, para pejabat, dan dokter di rumah sakit. Aksi protes akan kembali terjadi pada Senin (5/8/2024) ini. Menurut laporan media, akan ada pengerahan besar-besaran tentara dan polisi di Ibu Kota Dhaka. Mereka akan berpatroli di jalan-jalan utama dan menutup rute menuju kantor Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Kerusuhan massal di Bangladesh berpangkal dari penerapan sistem kuota perekrutan lapangan kerja yang diskriminatif oleh pemerintah setempat. Pemerintah Bangladesh memberikan keistimewaan kepada kalangan tertentu untuk bisa menempati jabatan publik. Hal itu menuai protes besar-besaran dari warga negara itu, terutama kaum pelajar.
Para pengunjuk rasa mendesak diakhirinya sistem kuota itu, yang memberikan 30 persen peran pemerintah kepada anggota keluarga veteran perang pada 1971. Mereka menuduh sistem itu sebagai bentuk diskriminasi dan pilih kasih terhadap para pendukung PM Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan Bangladesh.
Pada Jumat (19/7/2024) lalu, pihak berwenang Bangladesh memberlakukan jam malam di seluruh negeri untuk meredam kekerasan. Aksi unjuk rasa yang berlangsung berminggu-minggu telah menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan sedikitnya 300 polisi terluka.