Pelayaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihentikan Sementara Pascainsiden Tenggelamnya Phinisi
IDXChannel - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghentikan sementara pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil buntut dari adanya insiden tenggelamnya kapal phinisi yang terjadi di Selat Padar, pada Jumat (26/12/2025).
Dikutip dari pernyataan resmi Kemenpar, Senin (29/12/2025), larangan sementara pelayaran kapal wisata ini berlaku sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, atau sampai dengan adanya pengumuman lebih lanjut.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama dalam penanganan kejadian ini. Untuk itu, penghentian sementara pelayaran kapal wisata dilakukan agar tersedia ruang bagi operasi pencarian dan penyelamatan dan memastikan kondisi perairan aman bagi aktivitas wisata.
"Kebijakan ini diambil sebagai langkah pencegahan sekaligus bagian dari upaya memastikan keselamatan wisatawan," ujarnya.
Tim SAR juga akan melanjutkan operasi pencarian korban sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama tujuh hari. Selain fokus pada pencarian korban, Kemenpar juga menugaskan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk memantau langsung situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan tim SAR.
Sebagai informasi, Kapal Phinisi Putri Sakina di Perairan Selat Padar pada Jumat, 26 Desember 2025. Kapal tersebut diduga terkena gelombang setinggi sekitar dua meter yang menyebabkan mesin mati. Dalam peristiwa tersebut, tujuh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan, sementara empat wisatawan warga negara Spanyol hingga kini masih dinyatakan hilang.
Korban diketahui bernama Fernando Martin, pelatih tim cadangan perempuan Valencia CF Femenino B. Dia dilaporkan tewas bersama tiga anaknya. Insiden tragis ini menggemparkan banyak pihak, baik di Indonesia maupun komunitas sepak bola Eropa.
Peristiwa bermula saat Kapal Phinisi KM Putri Sakinah yang membawa 11 orang, termasuk keluarga Fernando Martin, awak kapal, dan pemandu wisata, mengalami mati mesin di Selat Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo. Kapal kemudian dihantam gelombang tinggi dan akhirnya tenggelam dengan cepat.
Cuaca buruk dan gelombang besar di lokasi kejadian diduga menjadi faktor utama kecelakaan laut ini.
(Dhera Arizona)










