Bursa Asia Menguat Jelang Libur, Investor Menanti Data PDB AS
IDXChannel - Bursa saham Asia menguat seiring kenaikan harga logam mulia pada Selasa (23/12/2025), didorong aksi beli berbasis momentum menjelang libur akhir tahun.
Pelaku pasar juga menanti rilis pembacaan awal data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan terbit hari ini.
Menurut data pasar, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,31 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Nikkei Jepang menguat tipis 0,07 persen.
Kemudian, Shanghai Composite terkerek 0,31 persen, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,37 persen, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,50 persen, ASX 200 Australia terapresiasi 1,02 persen, STI Singapura bertambah 0,28 persen.
Meski pekan ini dipersingkat oleh libur di banyak negara, investor masih akan mencermati sederet data ekonomi AS dalam beberapa hari ke depan.
Data-data tersebut sebelumnya tertunda akibat penutupan pemerintahan yang memecahkan rekor bulan lalu.
Data utama pada Selasa adalah angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025, yang diperkirakan menunjukkan perekonomian AS tetap tumbuh solid.
Permintaan Contact Centre Tinggi, Jasnita (JAST) Sebut Bank Besar hingga Perusahaan Taksi Antre
Pertumbuhan tahunan diproyeksikan berada di kisaran 3,3 persen, sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya, antara lain akibat penurunan tajam impor setelah lonjakan pada awal tahun menjelang pemberlakuan tarif.
“Ke depan, pertumbuhan dasar kemungkinan melambat pada kuartal IV, mengingat lamanya penutupan pemerintahan dan potensi tambahan tekanan dari penjualan otomotif,” ujar Kepala Ekonom Macquarie Group, David Doyle, dikutip Reuters.
Sementara, kontrak berjangka (futures) S&P 500 relatif stagnan, sedangkan kontrak berjangka Nasdaq naik 0,11 persen.
Yen yang sempat rapuh mulai menemukan pijakan, di tengah kewaspadaan pelaku pasar terhadap potensi intervensi otoritas Jepang untuk menahan pelemahan mata uang tersebut.
Tekanan pada yen meningkat setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada Jumat lalu, langkah yang sebelumnya sudah banyak diantisipasi pasar.
Semalam, saham Nvidia menguat setelah Reuters melaporkan perusahaan itu menyampaikan kepada klien di China bahwa mereka menargetkan mulai mengirimkan chip AI terkuat kedua ke negara tersebut sebelum libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari tahun depan.
Sementara itu, saham Novo Nordisk yang tercatat di AS melonjak 6 persen dalam perdagangan lanjutan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui pil penurun berat badan perusahaan asal Denmark tersebut pada Senin.
Persetujuan ini memberi keunggulan bagi Novo Nordisk dalam persaingan menghadirkan obat oral yang efektif untuk menurunkan berat badan.
“Sentimen risk-on mendominasi Wall Street di awal pekan Natal, dengan investor meningkatkan eksposur ke saham dan komoditas menjelang akhir tahun,” kata Ekonom Senior Interactive Brokers, Jose Torres.
Torres menambahkan, “Untuk saat ini, pelaku pasar mengikuti keyakinan umum bahwa tidak banyak hambatan bagi terwujudnya Santa Claus rally.”
Di pasar logam mulia, emas spot dan perak spot melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan ini antara lain didorong permintaan aset lindung nilai di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, setelah AS berupaya menyita lebih banyak kapal tanker yang mengangkut minyak Venezuela. (Aldo Fernando)










