Prabowo Terima Laporan 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah, Mendagri: Kita Cross-check Dulu

Prabowo Terima Laporan 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah, Mendagri: Kita Cross-check Dulu

Terkini | idxchannel | Rabu, 17 Desember 2025 - 09:20
share

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap persoalan pendidikan di Papua. Hal itu menyusul adanya informasi ratusan ribu anak di wilayah tersebut belum mengenyam pendidikan formal.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEPP OKP), Velix Wanggai, yang mengungkapkan sekitar 700 ribu anak di Papua belum menempuh jenjang pendidikan formal.

Menurutnya, Presiden meminta agar persoalan tersebut segera ditangani karena pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu fokus utama pemerintah pusat.

"Arahan beliau [Prabowo] langsung untuk penanganan 700-an ribu anak-anak yang belum bersekolah di Papua," ujarnya usai mengikuti pengarahan kepada kepala daerah se-Papua dan KKEP-OKP di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

"Ini menjadi penting sekali dalam pengembangan sumber daya manusia, berbagai program-program dari Bapak Presiden ini akan menyentuh langsung aspek pendidikan, tentang sekolah rakyat," lanjut Velix.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa informasi mengenai 700 ribu anak Papua yang belum bersekolah berasal dari laporan Bupati Manokwari, Hermus Indou.

Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut. Ia menyebutkan Presiden juga meminta agar informasi itu diverifikasi terlebih dahulu.

"Kita harus cross-check dulu. Tadi Pak Presiden menyampaikan ini, data ini [sebanyak 700 ribu anak Papua belum bersekolah], harus kita cross-check dulu benar enggak," urainya.

Meski masih menunggu hasil verifikasi data, Tito menekankan bahwa pemerintah berkomitmen memberikan akses pendidikan bagi seluruh anak di Papua jika memang terdapat anak-anak yang belum bersekolah.

"Prinsip dasarnya adalah kalau ada yang tidak bersekolah akan diupayakan untuk bersekolah. Diberikan kesempatan akses sekolah seluas-luasnya, tapi enggak tahu angkanya, harus kita cross-check dulu," tutur Tito.

(Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik