Jelang Indonesia-EAEU FTA, Mendag Jajaki Peningkatan Produk Ekspor RI ke Belarusia
IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Belarusia, Viktor Karankevich untuk membahas berbagai upaya peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Belarusia.
Keduanya juga membahas kemungkinan memaksimalkan penjajakan produk-produk potensial kedua negara.
Menurut Mendag, momentum penjajakan ini akan bergerak seiring dengan implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement/Indonesia-EAEU FTA). Mendag menyambut baik telah terselesaikannya proses telaah hukum (legal scrubbing) naskah Indonesia-EAEU FTA.
"Kami optimistis Indonesia-EAEU FTA akan memotivasi pelaku usaha Indonesia dan Belarusia untuk semakin menggiatkan perdagangan. Kami mendorong berbagai kemungkinan penjajakan produk-produk potensial Indonesia dan Belarusia, terutama untuk memaksimalkan skema Indonesia-EAEU FTA," kata Mendag pascapertemuan yang berlangsung di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Menurut Mendag, langkah penting selanjutnya adalah menyebarluaskan informasi potensi, manfaat, dan peluang Indonesia-EAEU FTA kepada para pemangku kepentingan di Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia, termasuk Belarusia. Dia berharap FTA ini dapat diimplementasikan semaksimal mungkin.
"Kami harapkan dukungan dan kerja sama Wakil PM Karankevich dalam upaya peningkatan perdagangan ini. Peningkatan perdagangan Indonesia dengan Belarusia dan Uni Ekonomi Eurasia dapat dicapai melalui optimalisasi akses pasar dan diversifikasi produk," ujar Mendag.
Menurut Mendag, produk potensial Indonesia yang dapat ditingkatkan ekspornya ke Belarusia antara lain, kendaraan bermotor, kopi, perangkat penerima televisi berwarna, minyak kelapa sawit, dan alas kaki.
Di sisi lain, Indonesia melihat potensi produk pupuk potasium, susu bubuk rendah lemak, bungkil kedelai, produk setengah jadi dari besi dan baja, dan bubur kayu kimia buatan Belarusia.
Wakil PM Karankevich juga menyambut baik terselesaikannya perundingan Indonesia-EAEU FTA dan menantikan penandatanganan naskah perjanjian tersebut.
Thom Haye Bicara Peluang Persib Bandung Kejar Borneo FC di Klasemen Sementara Super League 2025-2026
Uni Ekonomi Eurasia terdiri atas Belarusia, Kazakhstan, Armenia, Rusia, dan Kirgiztan. Dengan telah selesainya proses telaah hukum, naskah perjanjian Indonesia-EAEU FTA tinggal menunggu waktu penandatanganan dalam waktu dekat.
Penandatanganan direncanakan dilaksanakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Uni Ekonomi Eurasia (EAEU Summit) di St. Petersburg, Rusia, yaitu pada 21 Desember 2025.
Pada Januari-Oktober 2025, total perdagangan Indonesia dengan Belarusia mencapai USD191,70 juta. Terjadi peningkatan hampir dua kali lipat dari periode yang sama pada 2024 yang sebesar USD99,70 juta.
Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Belarusia mencapai USD128,50 juta. Nilai ini meningkat hampir 50 persen bila dibandingkan dengan periode 2023 yang sebesar USD89,10 juta. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar bagi Belarusia di ASEAN, disusul Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Ekspor utama Indonesia dari Belarusia pada 2024 antara lain, monitor dan proyektor, mesin listrik, ikan kering dan diasinkan, kopra, dan lemari pendingin.
Sementara itu, impor utama Indonesia dari Belarusia antara lain, pupuk kalium, susu dan krim, air dadih, teropong, dan elemen kimia radioaktif.
(NIA DEVIYANA)








