DHE SDA Wajib Parkir di Himbara Mulai 2026, Ini Respons Bank Swasta Asing
IDXChannel – Keputusan pemerintah yang mewajibkan penempatan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) hanya di rekening khusus Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai 2026 mendapat tanggapan dari pelaku perbankan internasional.
Country Head Global Trade Solutions HSBC Indonesia Delia Melissa mengatakan, kebijakan tersebut masih terlalu baru (very recent) untuk dinilai secara mendalam.
“Tanggapan kita masih too early to tell, karena very recent juga,” ujar Delia usai media briefing di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Namun, kata dia, HSBC akan selalu mendukung regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Dia menyampaikan, saat ini HSBC sedang berupaya bekerja sama dengan regulator untuk memahami sepenuhnya implikasi dari kebijakan DHE SDA yang baru tersebut.
“Cuma kalau dari HSBC sendiri, kita selalu support regulasi dari pemerintah, tapi karena memang baru recent banget, kita juga lagi banyak bekerja sama dengan regulator untuk mencari tahu kebijakan di DHE SDA ini,” kata dia.
Mengenai potensi kebijakan ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan atau minat dari investor asing, Delia mengaku masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
“Potensi mungkin ada, cuma kita masih menunggu kabar selanjutnya,” kata Delia.
Delia menegaskan, dampak dari aturan ini tidak hanya dirasakan oleh HSBC sebagai bank internasional, tetapi juga bank internasional dan bank swasta nasional lainnya. Sebab, penempatan DHE valas nantinya akan dilimitasi hanya pada bank BUMN.
“Karena kan enggak hanya HSBC, ini kan juga international banks lainnya, dan juga swasta nasional. Karena ini akan di-limit ke BUMN saja,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan penempatan DHE SDA hanya di rekening khusus Himbara per 1 Januari 2026.
Purbaya beralasan, kebijakan ini untuk memastikan supply dolar bertambah di dalam negeri dan memudahkan pengawasan.
Purbaya menuding selama ini DHE valas di bank selain Himbara sering dikonversi ke rupiah, kemudian dipindahkan ke bank-bank kecil, dikonversi kembali ke dolar, dan akhirnya dibawa ke luar negeri, membuat DHE menjadi tidak efektif.
"Kalau dirut-dirut Himbara, direktur-direkturnya macam-macam, ya kita berhentiin, gampang. Jadi tujuannya adalah memastikan DHE-nya betul-betul efektif, itu saja sehingga supply dolar di sini betul-betul bertambah. Kan selama ini gagal kan," ujar Purbaya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/12/2025).
(Dhera Arizona)









