Relokasi Korban Bencana ke Zona Aman Kunci Awal Pemulihan Ekonomi Sumatera
IDXChannel - Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai tahap kritis.
Ekonom Departemen Ekonomi Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menegaskan, pembangunan tempat penampungan sementara di lokasi yang aman harus menjadi prioritas dan menjadi kunci pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.
Menurutnya, akses jalan yang putus, komunikasi yang lumpuh, dan bantuan makanan yang belum tersalurkan secara optimal membuat warga bertahan dalam kondisi bahaya yang tidak terhindarkan.
“Dalam situasi seperti ini, menunggu di lokasi berbahaya berarti menunda bahaya yang bisa datang kapan saja,” tulis Syafruddin dalam keterangannya, Minggu (7/12/2025).
Syafruddin menekankan, strategi terbaik untuk desa-desa terisolir bukan lagi mengirim bantuan sedikit demi sedikit menggunakan helikopter atau perahu.
Sebaliknya, memindahkan warga secara total ke lokasi penampungan yang aman dan terencana jauh lebih efektif untuk menyelamatkan nyawa dan pemulihan korban.
Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2025: Garuda Asia Kalah Telak 0-4!
Pemerintah wajib segera menentukan titik-titik aman yang bebas dari risiko bencana, memiliki akses jalan utama, dan mudah dijangkau logistik serta tenaga kesehatan.
Pembangunan penampungan harus memenuhi standar kemanusiaan yang layak, mencakup air bersih, sanitasi, ruang keluarga yang manusiawi, posko kesehatan, dan ruang belajar darurat.
Syafruddin menggarisbawahi bahwa langkah evakuasi total dari desa berisiko tinggi adalah prasyarat penting untuk memulai tahap pemulihan yang lebih luas, termasuk aspek ekonomi.
Di lokasi penampungan yang aman, distribusi makanan, layanan kesehatan, pendataan, dan perlindungan sosial dapat dilakukan secara sistematis.
“Tahap berikutnya rekonstruksi, pemulihan ekonomi, dan penataan ulang permukiman yang lebih tahan bencana,” tutur dia.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025, mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di Sumatera mencapai 914 orang dan 388 jiwa masih hilang serta 849.133 orang mengungsi.
(DESI ANGRIANI)










