Wall Street Melonjak Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Investor Cermati Testimoni Powell

Wall Street Melonjak Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Investor Cermati Testimoni Powell

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 25 Juni 2025 - 07:30
share

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melonjak lebih dari 1 persen pada penutupan Selasa (24/6/2025) waktu setempat.

Investor menyambut gencatan senjata sementara antara Israel dan Iran, sembari mencermati pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres untuk mencari petunjuk terkait kebijakan bank sentral AS ke depan.

Dow Jones Industrial Average (DJI), membuka naik 507,24 poin atau 1,19 persen menjadi 43.089,02.S&P 500 (SPX) naik 67,01 poin atau 1,11 persen menjadi 6.092,18. Nasdaq Composite (IXIC) naik 281,56 poin atau 1,43 persen menjadi 19.912,53.

Nasdaq 100, bagian dari indeks Nasdaq Composite, mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, sementara indeks acuan S&P 500 ditutup mendekati rekor penutupan tertingginya yang dicapai pada 19 Februari.

Pada Senin malam, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata, yang tampaknya dilanggar oleh Israel. Namun, investor tetap menilai retorika gencatan senjata ini sebagai tanda meredanya ketegangan.

"Gencatan senjata ini benar-benar menyulut reli pasar saham. Kami percaya investor bertaruh bahwa ketenangan di Timur Tengah menjadi angin segar bagi saham, meskipun memberikan tekanan pada harga obligasi dan minyak," ujar CEO AXS Investments di New York, Greg Bassuk, dilansir Investing.

Harga minyak mentah turun dipicu kekhawatiran pasokan, menyeret saham sektor energi ke level yang lebih rendah.

Sementara itu, dalam kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS, Powell mengulangi pandangannya bahwa penurunan suku bunga bisa ditunda sampai dampak ekonomi dari kenaikan tarif dapat lebih jelas.

"Kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan mempelajari lebih lanjut mengenai arah ekonomi sebelum mempertimbangkan penyesuaian kebijakan," kata dia.

Pasar keuangan saat ini memperkirakan lebih dari 20 persen kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan Juli, dan hampir 70 persen kemungkinan pemangkasan pertama akan dilakukan pada September.

Dari sisi ekonomi, kepercayaan konsumen memburuk bulan ini, dengan pandangan pesimistis terhadap pasar kerja mencapai titik terendah sejak Maret 2021.

Departemen Perdagangan AS dijadwalkan merilis estimasi akhir PDB kuartal pertama pada Kamis pekan ini, dan laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat untuk memberikan gambaran tentang inflasi, belanja konsumen, dan pertumbuhan pendapatan.

Dari 11 sektor utama di indeks S&P 500, saham teknologi memimpin penguatan, sementara sektor energi berkinerja buruk dengan penurunan 1,5 persen.

Di antara kelompok "Magnificent 7", Tesla (NASDAQ:TSLA) melemah 2,4 persen. Saham maskapai penerbangan menguat seiring meredanya ketegangan di Timur Tengah. Indeks S&P 1500 Airlines naik 2,4 persen.

Namun, saham pertahanan tertekan. Lockheed Martin (NYSE:LMT) turun 2,6 persen dan RTX Corp merosot 2,7 persen.


(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik