AS Hancurkan Fasilitas Nuklir Fordow Iran, Pakai Bom Raksasa MOP?
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan melakukan serangan langsung terhadap fasilitas nuklir Fordow di tengah perang Israel-Iran.
Presiden AS, Donald Trump mengatakan, serangan tersebut dilakukan terhadap tiga titik, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan. AS masuk wilayah udara Iran dengan pesawat tempur.
"Seluruh pesawat saat ini sudah di luar wilayah udara Iran. Muatan bom dijatuhkan di lokasi utama, Fordow," kata Trump dikutip dari akun Instagram Gedung Putih @whitehouse, Minggu (22/6/2025).
Aksi serangan singkat dan mematikan yang dilakukan oleh AS memperkuat spekulasi bahwa Trump menggunakan peralatan militer canggih AS. Dalam sepekan terakhir, komunitas militer membahas soal potensi penggunaan bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang memiliki berat 30 ribu pon atau setara 14 ribu kg, yang terbesar di dunia saat ini.
Bom raksasa ini dibutuhkan mengingat posisi fasilitas nuklir Fordow yang berada ratusan meter di bawah gunung. Bom yang diberi nama GBU-57 A/B tersebut dimiliki oleh Angkatan Udara AS.
Analis Senjata BBC, Christ Partridge mengatakan, GBU yang merupakan kepanjangan dari Guided Bomb Unit saat ini hanya dimiliki oleh AS. Selain itu, bom raksasa ini harus dibawa khusus oleh pesawat pengebom siluman (stealth bomber) B-2 Spirit yang bermarkas di Pangkalan Air Force Whiteman, Missouri.
"Ada sejumlah laporan bahwa sekitar separuh lusin pesawat diluncurkan dari Whiteman meski tidak ada konfirmasi lokasi tujuan mereka terbang," kata Patridge dilansir BBC.
Dai menjelaskan, serangan dengan senjata ini menggunakan sasaran sejak awal lewat titik koordinat. Panduan titik secara akurat dilakukan lewat satelit.
Lalu, bom besar dijatuhkan dari ketinggian, biasanya 50 ribu kaki sehingga memberikan tekanan untuk menembus ke bawah tanah sebelum akhirnya meledak saat mencapai tujuan.
Menurut Partridge, kemungkinan AS menjatuhkan lebih dari satu MOP. Bom pertama dijatuhkan untuk membuat jalur, lalu disusul bom kedua atau lebih untuk memastikan target hancur sepenuhnya.
(Rahmat Fiansyah)