INET Tebar Dividen Rp664,17 Juta, Separuh dari Laba 2024

INET Tebar Dividen Rp664,17 Juta, Separuh dari Laba 2024

Ekonomi | idxchannel | Senin, 16 Juni 2025 - 12:24
share

IDXChannel - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) membagikan dividen sebesar Rp664,17 juta untuk tahun buku 2024.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pekan lalu (12/6/2025), besaran dividen ini setara dengan 50 persen laba bersih perseroan 2024 yang senilai Rp1,3 miliar

“Langkah ini mencerminkan komitmen perseroan untuk memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham di tengah pengembangan agresif bisnis,” kata Direktur Utama INET, Muhammad Arif dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/6/2025).

Pada kesempatan yang sama, perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan para pemegang saham menyetujui pengunduran diri Setyanto Hantoro dari jabatan Komisaris Utama. 

Sebagai penggantinya, rapat mengangkat Saripudin sebagai Komisaris Utama baru, serta Togal L. Tobing sebagai Komisaris Perseroan.

Tak hanya itu, INET juga mendapatkan persetujuan untuk melakukan aksi korporasi strategis melalui rencana penerbitan saham baru dalam skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham. 

Saat ini, manajemen masih dalam tahap pembicaraan dengan sejumlah investor potensial yang berpeluang menjadi pembeli siaga atau stand by buyer.

“Rights issue ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi besar-besaran, khususnya dalam pengembangan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi yang merata dan terjangkau,” ujar Arif.

Lebih lanjut, INET akan memfokuskan pengembangan pada layanan internet berbasis serat optik (FTTH). Perseroan menargetkan pembangunan 1 juta homepass dalam dua tahun hingga 2027, dengan target kumulatif 2 juta homepass dalam tiga tahun ke depan.

Langkah ekspansi ini didorong oleh peluang besar di sektor konektivitas, terutama terkait kebutuhan akan internet yang lebih murah. 

Arif menyoroti bahwa harga layanan internet di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, sehingga menjadi hambatan bagi sebagian masyarakat untuk mendapatkan akses digital.

“Program internet murah ini bukan hanya solusi teknis, tapi juga bentuk kontribusi sosial. Kami tidak ingin kehilangan momentum, dan karena itu mendirikan PT IAB sebagai anak usaha yang fokus dalam proyek internet rakyat ini,” tutur Arif.

Sebagai bagian dari diversifikasi bisnis, INET juga memasuki segmen infrastruktur kabel bawah laut. Arif menyebut, proyek ini akan menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang mengingat peningkatan eksponensial dalam konsumsi data digital di Indonesia.

“Dengan masuk ke segmen kabel bawah laut, kami tidak hanya memperluas lini bisnis, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan,” kata Arif. 

(DESI ANGRIANI)

Topik Menarik