Kontribusi UMKM Capai 60 Persen Terhadap PDB, Pemerintah Dorong Akses ke Pasar Global
IDXChannel- UMKM memiliki peran krusial dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Data menunjukkan UMKM berkontribusi sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan nilai mencapai sekitar Rp9.580 triliun pada 2023.
UMKM menyerap hingga 97 persen tenaga kerja nasional atau sekitar 117 juta orang. UMKM juga berkontribusi sebesar 15,7 persen terhadap ekspor nasional.
Hal ini yang menjadi perhatian penting dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA 2025 di Shangri-La Hotel, Jakarta. Sebab, jika UMKM mengalami kemajuan signifikan dalam kapasitas produksi maupun daya saing global, maka akan berdampak langsung pada penguatan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman menegaskan pentingnya perubahan cara pandang dalam memajukan sektor UMKM.
“Kita tidak bisa lagi menyebut mereka sebagai pelaku UMKM. Mereka adalah pengusaha UMKM, dan harus berpikir sebagai pengusaha yang menargetkan pasar global, bukan hanya lokal. Dengan pemikiran itu, maka cara bertindak, strategi, dan semangatnya juga akan berbeda,” tegas Bagus Rachman.
Bagus menyoroti langkah strategis pemerintah dalam memisahkan unit kerja kementerian antara koperasi dan UMKM. Menurutnya, langkah tersebut penting untuk pengembangan.
"Komitmen pemerintah untuk mendukung kemajuan UMKM juga tercermin dari besarnya anggaran yang dialokasikan, hampir Rp1.000 triliun untuk mendorong pengembangan dan pemberdayaan sektor ini secara menyeluruh,” kata Bagus.
Sementara itu, President IMA, Suparno Djasmin menyampaikan IMA turut ambil peran dan bagian dalam mendukung UMKM naik kelas. Hal itu dilakukan agar UMKM untuk bisa maju ke pasar global.
“Kami percaya bahwa UMKM Indonesia tidak hanya perlu didukung dengan pelatihan dan pembiayaan, tetapi juga dengan strategi pemasaran yang unggul, koneksi lintas sektor, jejaring ekspor dan eksposur media yang kuat. Inisiatif dukungan IMA untuk UMKM ini sejalan dengan semangat IMA dalam menjadikan Marketing for a Better Indonesia,” ucap Suparno.
Suparno Djasmin, menyebutkan dengan Rakernas IMA 2025 mencerminkan kebutuhan mendesak bagi para pemasar untuk menjadi lebih lincah, inovatif, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Terlebih, tantangan kedepan semakin banyak mulai dari perlambatan ekonomi, perubahan geopolitik, percepatan teknologi, hingga pergeseran perilaku konsumen.
”Rakernas menjadi forum strategis untuk menyatukan langkah, menyelaraskan strategi antar-chapter, dan memastikan program IMA tetap relevan dan berdampak.” tutur Suparno.
(Ibnu Hariyanto)