PTPP Garap RS Vertikal Modern di Riau, Nilai Kontrak Capai Rp663,2 Miliar
IDXChannel - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan menggarap proyek terbaru yakni konstruksi fisik dan bangunan rumah Sakit UPT Vertikal Riau dengan nilai kontrak mencapai Rp663,2 miliar dan masa pelaksanaan selama 600 hari kalender.
Proyek ini bertujuan memperkuat sistem layanan kesehatan di Riau dan kawasan Sumatera secara keseluruhan. Adapun rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas unggulan untuk menangani penyakit berat seperti gangguan otak, jantung, dan uronefrologi.
"Dengan dibangunnya RS ini, masyarakat Riau tidak perlu lagi berobat ke luar negeri atau kota besar lain, sehingga menekan beban ekonomi dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas," kata Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo dalam siaran pers, Jumat (13/6/2025).
Joko menjelaskan, PTPP menerapkan sejumlah inovasi konstruksi yang menjadikan proyek ini sebagai rujukan dalam efisiensi dan keandalan teknis, salah satunya Half Slab Precast untuk pelat lantai.
Ini digunakan untuk mempercepat pengerjaan struktur atas dengan tetap menjaga integritas struktural dan kualitas pekerjaan.
"Sistem tersebut menggabungkan elemen pracetak dan pengecoran di lapangan secara monolit, mengurangi kebutuhan bekisting dan risiko kesalahan lapangan," kata Joko.
Proyek ini juga diharapkan menciptakan efek berganda bagi perekonomian lokal, mulai dari sektor pariwisata medis, perhotelan, transportasi, hingga kuliner.
"Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah pusat, RS ini akan meringankan beban anggaran daerah serta mendukung pilar pembangunan kesehatan dalam kerangka Visi Indonesia Emas 2045," tutur Joko.
Senada, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap dengan adanya Rumah Sakit ini dapat menarik masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Pulau Sumatera agar tidak lagi berobat ke negeri seberang seperti Malaysia dan Singapura.
"Harapannya RS UPT Vertikal Kemenkes Riau dapat menarik 10 persen dari belanja orang Indonesia di luar negeri sebesar Rp176 triliun rupiah setiap tahunnya," kata Budi.
(NIA DEVIYANA)