Investasi Jangka Panjang Apple di AS Tak Kebal dari Ancaman Tarif Trump
IDXChannel - CEO Apple (AAPL) Tim Cook telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melindungi raksasa teknologi itu dari tarif Trump dengan mengurangi ketergantungannya pada China.
Dilansir dari laman Yahoo Finance Sabtu (24/5/2025), perusahaan telah mengalihkan produksi ke negara-negara seperti India dan Vietnam dalam strateginya sejak tarif periode pertama Presiden Trump terhadap Beijing.
Namun, upaya itu kini tampaknya menemui kendala sebab Trump kembali mengenakan kebijakan baru.
Saham Apple kehilangan lebih dari USD100 miliar dari kapitalisasi pasarnya pada Jumat pagi usai Trump mengatakan pembuat iPhone itu harus membayar tarif setidaknya 25 persen kecuali iPhone-nya dibuat di AS.
Meskipun China masih menyumbang sekitar 85 persen produksi iPhone, Apple telah memperluas jejak manufakturnya dalam beberapa tahun terakhir, berinvestasi besar-besaran di India dan Vietnam.
India khususnya, telah mengalami lonjakan produksi iPhone karena Apple berusaha untuk mengatasi tarif yang akan diberlakukan Trump. Hal ini juga mencapai rekor pengiriman perangkat senilai USD2 miliar ke AS pada Maret oleh pemasok Foxconn dan Tata, hanya beberapa minggu sebelum pengumuman Hari Pembebasan Trump.
Sejak saat itu, presiden telah menghentikan sebagian besar bea masuk tambahan di negara lain, kecuali China. AS juga telah mengenakan tarif sebesar 30 persen untuk impor dari Beijing, sementara sebagian besar negara lain menghadapi tarif yang lebih rendah sebesar 10 persen.
Pergeseran ini telah mengubah asal-usul sumber produk Apple. "Untuk kuartal Juni, kami memperkirakan mayoritas iPhone yang dijual di AS berasal dari India dan Vietnam dan akan menjadi negara asal untuk hampir semua produk iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods yang juga dijual di AS," kata Cook dalam laporan laba rugi perusahaan.
"China juga akan terus menjadi negara asal untuk sebagian besar total penjualan produk di luar AS," tuturnya.
Selain mendiversifikasi rantai pasokannya, Apple mengumumkan rencana awal tahun ini untuk berinvestasi lebih dari USD500 miliar di AS selama empat tahun ke depan. Itu termasuk mempekerjakan 20.000 orang dan membangun pabrik server baru di Texas.
"Kami optimistis dengan masa depan inovasi Amerika, dan kami bangga membangun investasi jangka panjang kami di AS dengan komitmen USD500 miliar ini untuk masa depan negara kami," kata Cook dalam posting blog perusahaan.
Namun, seperti yang ditunjukkan peringatan hari Jumat, upaya tersebut belum cukup untuk melindungi perusahaan dari ancaman tarif Trump.
"Saya sudah lama memberi tahu Tim Cook dari Apple bahwa saya memperkirakan iPhone mereka yang akan dijual di Amerika Serikat akan diproduksi dan dibuat di Amerika Serikat, bukan India, atau tempat lain mana pun," kata Trump dalam unggahan Truth Social pada Jumat pagi.
"Jika tidak demikian, Apple harus membayar Tarif setidaknya 25 persen kepada AS," kata dia. Risiko bea masuk yang lebih besar menekan model bisnis Apple yang sudah rentan.
Dalam laporan laba terbarunya, Apple memperingatkan tentang hambatan terkait tarif sebesar USD900 juta pada kuartal ini, khususnya di negara-negara yang menjadi sasaran tarif.
(kunthi fahmar sandy)