Harga Minyak Naik di Tengah Mandeknya Negosiasi AS-Iran dan Kekhawatiran Ekonomi

Harga Minyak Naik di Tengah Mandeknya Negosiasi AS-Iran dan Kekhawatiran Ekonomi

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 20 Mei 2025 - 07:30
share

IDXChannel — Harga minyak ditutup naik tipis pada Senin, didukung oleh tanda-tanda mandeknya pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, yang menutupi sentimen negatif akibat penurunan peringkat kredit Negeri Paman Sam oleh Moody’s.

WTI kontrak pengiriman Juni ditutup naik 0,3 persen ke USD62,69 per barel. Sementara itu, Brent menguat tipis 0,2 persen ke USD65,54 per barel.

Kedua kontrak tersebut mencatat kenaikan lebih dari 1 persen pada pekan sebelumnya.

Media pemerintah Iran mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Majid Takht-Ravanchi bahwa pembicaraan nuklir tidak akan mencapai hasil jika Washington tetap menuntut agar Teheran menghentikan kegiatan pengayaan uranium.

Menurut analis StoneX Alex Hodes, pernyataan tersebut memudarkan harapan tercapainya kesepakatan yang dapat membuka jalan bagi pelonggaran sanksi AS dan memungkinkan Iran menambah ekspor minyaknya sebesar 300.000 hingga 400.000 barel per hari.

“Kenaikan pasokan itu kini tampaknya sangat kecil kemungkinannya,” ujarnya, dikutip Reuters, Senin (19/5).

Penurunan peringkat kredit pemerintah AS oleh Moody’s turut memicu kekhawatiran atas kesehatan ekonomi negara konsumen minyak terbesar di dunia. Tekanan juga datang dari data pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel China yang melambat, di mana China adalah importir minyak utama dunia.

“Data China yang di bawah ekspektasi tidak mendukung harga minyak, meskipun koreksinya saya nilai masih moderat,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Faktor tambahan yang membebani pasar adalah pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahwa Presiden Donald Trump akan memberlakukan tarif seperti yang ia ancam bulan lalu jika mitra dagang tidak bernegosiasi dengan itikad baik.

Menurut analis Again Capital di New York, John Kilduff, harga minyak kemungkinan tetap bergejolak dalam waktu dekat seiring pelaku pasar menantikan perkembangan mengenai tarif, negosiasi AS-Iran, dan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin, usai melakukan panggilan dengan Trump pada Senin, mengatakan bahwa Moskow siap bekerja sama dengan Ukraina dalam menyusun nota kesepahaman terkait perdamaian di masa depan dan bahwa upaya mengakhiri perang berada di jalur yang tepat.

Berakhirnya perang Ukraina, ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, dapat membuka peluang pencabutan sejumlah sanksi Barat terhadap ekspor minyak Rusia, yang berpotensi menambah pasokan global dan menekan harga minyak lebih lanjut. (Aldo Fernando)

Topik Menarik