Jepang Pertimbangkan Beri Subsidi untuk Tesla demi Redakan Ketegangan Dagang dengan AS
IDXChannel- Pemerintah Jepang mempertimbangkan memasukan rencana memberikan subsidi pembangunan stasiun pengisian daya kendaraan listrik (EV) Tesla sebagai bagian dari negosiasi tarif dengan Amerika Serikat.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (18/5/2025), Jepang terus berupaya meredakan ketegangan dagang dengan AS usai kebijakan tarif. Saat ini, subsidi Jepang hanya mendukung stasiun pengisian dengan standar CHAdeMO, yang dikembangkan di Jepang dan tidak mencakup sistem Supercharger milik Tesla.
Perwakilan Dagang AS (USTR) sudah menyuarakan keprihatinan mengenai kebijakan subsidi Jepang yang tidak mencakup Supercharger Tesla. USTR meminta agar Jepang memperluas cakupan subsidinya untuk mencakup teknologi pengisian daya lainnya, termasuk milik Tesla.
Isu ini menjadi salah satu topik utama dalam putaran ketiga negosiasi perdagangan antara Jepang dan AS yang dijadwalkan minggu depan. Negosiator utama Jepang, Ryosei Akazawa akan kembali ke AS untuk melakukan negosiasi lanjutan.
Selain isu subsidi, Jepang juga tengah berupaya untuk mendapatkan pengecualian dari tarif tinggi yang dikenakan oleh AS terhadap mobil dan suku cadang mobil asal Jepang. Kebijakan tarif ini mencapai 25 persen.
Kebijakan itu memberikan tekanan signifikan pada industri otomotif Jepang, yang merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian negara. Kabar terbaru, negosiator Jepang mungkin bersedia untuk mendiskusikan pengurangan tarif sebagai alternatif.
Saat ini Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba menghadapi tekanan dalam negeri untuk mencapai kesepakan yang menguntung dengan AS. Pemerintah Jepang telah menyatakan ingin mencapai kesepakatan yang seimbang dan saling menguntungkan.
Situasi saat ini, ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,7 persen pada kuartal I-2025. Penurunan ini disebabkan oleh konsumsi domestik yang stagnan dan penurunan ekspor, yang sebagian besar dipengaruhi oleh tarif AS yang baru diberlakukan.
(Ibnu Hariyanto)










