Indonesia Minta Dukungan Jepang Masuk Blok Perdagangan CPTPP

Indonesia Minta Dukungan Jepang Masuk Blok Perdagangan CPTPP

Terkini | idxchannel | Minggu, 18 Mei 2025 - 01:14
share

IDXChannel - Pemerintah berharap dukungan Jepang agar Indonesia bisa masuk ke dalam blok Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) sehingga dapat memperluas akses pasar ekspor.

Sebagai informasi, CPTPP yang sebelumnya bernama Trans Pacific-Partnership (TPP) saat ini memiliki 11 negara anggota yakni Australia, Brunei Darussalam, Cile, Jepang, Kanada, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam

Menteri Perdagangan, Budi Santoso berharap Accession Working Group (AWG) bisa segera terbentuk dalam rangka persiapan keanggotaan Indonesia dalam CPTPP.

"Indonesia meminta dukungan penuh Jepang agar Accession Working Group dapat segera terbentuk sehingga Indonesia bisa memulai proses negosiasi akses pasar, antara lain pada perdagangan barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah," katanya lewat keterangan resmi dikutip Minggu (18/5/2025).

Pernyataan itu disampaikan pria yang kerap disapa Busan itu saat bertemu dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Jepang, Miyaji Takuma. Keduanya membahas potensi peningkatan investasi Jepang di Indonesia.

"Indonesia mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor perdagangan dan industri pendukung. Terkait hal tersebut, Indonesia terbuka untuk mendengarkan dan mencari solusi bersama untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif apabila terdapat hambatan atau kendala dalam proses investasi," katanya.

Terkait dinamika global, Mendag menegaskan sikap Indonesia tetap menjunjung tinggi prinsip perdagangan terbuka, adil, dan berbasis aturan. Indonesia berkomitmen memperluas akses pasar dengan melakukan ekspansi ke negara-negara nontradisional guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekspor nasional.

"Di tengah ketidakpastian global akibat tensi perang dagang, Indonesia akan terus memperluas jangkauan pasarnya ke negara-negara nontradisional sebagai strategi diversifikasi dan penguatan ketahanan ekonomi. Kami percaya pendekatan kolaboratif dan terbuka adalah kunci untuk menjaga stabilitas perdagangan kawasan dan global," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik