Bos JPMorgan Peringatkan AS Masih Terancam Resesi meski Perang Dagang Reda
IDXChannel - CEO JPMorgan Jamie Dimon memperingatkan Amerika Serikat (AS) belum sepenuhnya bebas dari ancaman resesi, meskipun perang tarif dengan China mereda.
"Jika terjadi resesi, saya tidak tahu seberapa besar atau berapa lama akan berlangsung. Mudah-mudahan kita dapat menghindarinya, tetapi saya tidak akan mengabaikan risikonya saat ini," kata Dimon, dilansir dari Business Insider pada Jumat (16/5/2025).
Sebelumnya, JPMorgan menurunkan peluang resesi AS menjadi sekitar 50 persen dari 60 persen. Alasan utamanya ialah kesepakatan dengan China untuk menurunkan tarif selama 90 hari.
"Saya akan tunduk pada para ekonom yang memberikan peluang sekitar 50 persen," kata Dimon.
Dimon membeberkan sejumlah faktor yang mendorong risiko resesi di AS, termasuk konflik geopolitik, beban utang AS yang terus meningkat, dan suku bunga acuan yang relatif masih tinggi. Faktor-faktor tersebut berpotensi memicu inflasi dan memperlambat ekonomi AS.
Dimon juga pesimistis AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang lebih permanen dalam waktu dekat. Hal ini membuat pelaku bisnis kesulitan mengambil keputusan investasi.
"Saya tidak mengharapkan resolusi segera, Anda tahu, yang bisa memuaskan semua orang, dalam 90 hari," katanya.
"Bahkan pada level ini, Anda melihat orang-orang menahan investasi dan berhati-hati dengan apa yang ingin mereka lakukan," kata bos raksasa Wall Street itu. (Wahyu Dwi Anggoro)