Argentina Tawarkan Ekspor Daging Sapi, RI Ajukan Tiga Syarat
IDXChannel - Wakil Menteri Pertanian Argentina Agustin Tejeda Rodriguez mengungkapkan, negaranya sedang mengupayakan percepatan masuknya daging sapi Argentina ke pasar Indonesia.
Argentina merupakan salah satu eksportir daging sapi terbesar di dunia, dengan volume ekspor mencapai satu juta ton pada 2024. Hal itu menjadikan Argentina optimistis dapat memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dengan harga yang bersaing.
"Kami siap membuka pasar bagi produk-produk Indonesia dan berharap dapat segera menyambut kunjungan balasan dari delegasi Indonesia di Buenos Aires (Argentina)," ujarnya saat berkunjung ke Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, ditulis pada Kamis (15/5/2025).
Dia menegaskan, hubungan kedua negara tidak hanya bersifat komersial, tetapi juga strategis, termasuk dalam bidang investasi. Untuk itu, Argentina bertekad untuk bisa memasukan produk dagingnya ke Tanah Air.
Pemerintah Indonesia menyambut baik ketertarikan Argentina untuk berinvestasi di sektor pertanian, yang dianggap sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi Argentina jika ingin berinvestasi di Indonesia.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, syarat utama yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia yakni, pertama, soal harga. Sebab, jarak Indonesia dan Argentina cukup jauh, biaya logistik perlu diperhitungkan.
Presiden Prabowo Subianto, kata dia, menekankan ketersediaan daging dengan harga terjangkau merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak.
“Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk protein hewani yang terjangkau bagi masyarakat, sehingga konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia dapat terus meningkat,” katanya.
Kedua, soal perdagangan imbal dagang atau resiprokal. Menurutnya, jika Indonesia membuka pasar untuk daging Argentina, maka Argentina juga diharapkan memberi akses bagi produk pertanian Indonesia.
Sudaryono juga menawarkan ekspor buah tropis Indonesia seperti pisang, manggis, dan nanas, serta daging ayam dan olahannya, karena produksi dalam negeri sedang surplus.
"Kami juga mengusulkan, karena Indonesia sekarang oversupply untuk daging ayam dan olahan ayamnya, maka kita juga mengusulkan kepada beliau untuk kita bisa resiprokal," ujarnya.
Ketiga, berkaitan dengan sertifikasi halal. Selain sertifikat kesehatan, produk hewani yang masuk ke pasar Indonesia wajib memiliki sertifikasi halal. Hal ini sangat penting mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.
"Jaminan kehalalan menjadi syarat utama untuk memastikan penerimaan dan kepercayaan konsumen Indonesia," katanya.
(Dhera Arizona)