Inflasi Jerman Turun Jadi 2,2 Persen di April 2025, Harga Energi Jadi Pemicu Utama
IDXChannel- Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) menyampaikan inflasi tahunan di Jerman menurun menjadi 2,2 persen pada April 2025. Penurunan ini mencerminkan tren inflasi yang melambat sejak awal tahun, setelah berada di angka 2,3 pada Januari dan Februari.
Dilansir dari Die Welt, Rabu (14/5/2025), penurunan inflasi ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya harga energi. Pada April, harga energi turun 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan signifikan terjadi pada bahan bakar kendaraan sebesar 8,3 persen dan minyak pemanas sebesar 12,8 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah global akibat ketegangan perdagangan yang terus berlanjut.
Meski demikian, beberapa sektor masih mengalami tekanan harga. Harga makanan dan minuman non-alkohol naik 3,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, lalu buah-buahan juga naik 6 persen dan sayuran naik 5,6 persen.
Selain itu, harga layanan meningkat 3,9 persen secara tahunan, didorong oleh kenaikan biaya perjalanan paket sebesar 9,2 persen, transportasi penumpang sebesar 11,3 persen, dan tiket pesawat sebesar 19,1 persen.
Lalu Indeks Harga Konsumen (CPI) Jerman naik 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya Sementara, Indeks Harga Konsumen yang Diselaraskan (HICP), yang digunakan untuk perbandingan antarnegara Uni Eropa naik 2,2 persen secara tahunan dan 0,5 persen secara bulanan.
Meskipun inflasi umum menurun, inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi justru naik menjadi 2,9 persen pada April dari 2,6 pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan tekanan harga di sektor-sektor tertentu masih bertahan, yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter di masa mendatang.
Penurunan inflasi ini memberikan ruang bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. ECB telah menurunkan suku bunga acuannya menjadi 2,25 persen awal bulan ini.
(Ibnu Hariyanto)