Kemenag Pastikan Layanan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi Siap, Ini Rinciannya

Kemenag Pastikan Layanan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi Siap, Ini Rinciannya

Terkini | idxchannel | Selasa, 29 April 2025 - 10:20
share

IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan layanan bagi jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci sudah siap.

"Sejauh ini kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah siap. Sesuai arahan Menteri Agama, kita berupaya mempersiapkannya secara cermat dan teliti agar bisa memberikan layanan terbaik ke jamaah haji," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Muchlis M Hanafi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Muchlis M Hanafi menambahkan, jamaah haji Indonesia akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025 dan terbang ke Arab Saudi sehari setelahnya.

Layanan di Arab Saudi mencakup lima hal, yaitu: konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan selama proses puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.

Untuk akomodasi, Kemenag sudah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah sebagai tempat tinggal jamaah haji Indonesia.

“Jadi akan ada 203.320 jamaah haji reguler yang akan kita layani di 300 hotel yang ada di Makkah dan Madinah. Untuk hotel di Makkah, jaraknya maksimum 4,5 km. Untuk di Madinah, semua hotel berada di wilayah Markaziyah,” katanya.

Terkait transportasi, Muchlis menjelaskan., pihaknya menyediakan layanan di tiga area. Pertama, transportasi antar kota perhajian yang melayani rute Madinah-Makkah, Jeddah-Makkah, Makkah-Jeddah, dan Makkah-Madinah. Kedua, bus shalawat yang akan mengantar dan menjemput jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Ketiga, transportasi saat puncak proses ibadah haji di Arafah-Muzdalifah–Mina (Armina).

"Ini tiga area yang kita siapkan untuk pelayanan transportasi bagi jamaah haji Indonesia," katanya.

Sementara itu layanan konsumsi, Muchlis Hanafi menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering yang akan menyiapkan 84 kali makan bagi jamaah selama di Makkah dan 15 kali makan saat puncak haji di Armina. Sementara selama di Madinah, jamaah akan mendapatkan 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering.

“Total yang kita siapkan untuk jamaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” kata Muchlis.

Kemenag juga meminta agar perusahaan katering menggunakan produk dalam negeri. Misalnya, untuk keperluan bumbu, Kemenag minta perusahaan katering gunakan bumbu jadi dari Indonesia.

“Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” katanya.

Demikian juga dengan makanan siap saji. Makanan siap saji akan disiapkan pada rentang ada 7 – 15 Zulhijjah. Saat itu, kondisi di Makkah macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi. Karenanya, disiapkan makanan siap saji agar bisa didistribusikan lebih awal dan makanan tetap bisa dikonsumsi pada waktunya.

“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jamaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya,” kata Muchlis.

“Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jamaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat,” katanya.

Terkait layanan puncak ibadah haji, dari 8 – 13 Zulhijjah, Muchlis M Hanafi juga menegaskan bahwa itu sudah siapkan. Kementerian Agama untuk kali pertama bekerja sama dengan delapan perusahaan dalam menyiapkan layanan bagi 203.320 jamaah.

“Delapan perusahaan itu yang nanti akan melayani jamaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina,” katanya. 

(Nur Ichsan Yuniarto)

Topik Menarik