Didemo karena Gagal Berantas Korupsi, PM Bulgaria Mundur
SOFIA, iNews.id - Perdana Menteri Bulgaria Rosen Zhelyazkov bersama kabinetnya mengundurkan diri, Kamis (11/12/2025). Pengunduran dirinya diumumkan setelah Bulgaria diguncang demonstrasi besar-besaran terkait korupsi.
Selain itu publik juga menyoroti kebijakan ekonomi pemerintahan Zhelyazkov.
Zhelyazkov mengumumkan pengunduran diri tersebut melalui pidato yang disiarkan di televisi, beberapa menit sebelum parlemen melakukan pemungutan suara mosi tidak percaya terhadapnya.
“Koalisi kami telah bertemu. Kita membahas situasi saat ini, tantangan yang kita hadapi, dan keputusan yang harus kami ambil secara bertanggung jawab,” kata Zhelyazkov, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/12/2025).
Rausan ribu warga Bulgaria menggelar unjuk rasa besar-besaran di Sofia dan kota-kota lain, Rabu (10/12/2025) tengah malam. Ini merupakan demonstrasi terbaru dalam serangkaian aksi berkelanjutan sebagai luapan bentuk frustrasi publik atas kasus korupsi yang endemik serta kegagalan pemerintah dalam memberantasnya.
“Kami menyadari bahwa demonstrasi itu untuk menentang kesombongan dan keangkuhan, ini bukan demonstrasi sosial, tapi protes untuk nilai-nilai,” kata Zhelyazkov.
Pemerintah Zhelyazkov pekan lalu menarik rencana anggaran 2026, yang pertama kali disusun dalam mata uang euro, menyusul derasnya desakan dari demonstran. Bulgaria berencana memasuki zona mata uang euro pada 1 Januari mendatang.
Meski pemerintah membatalkan anggaran tersebut, demonstrasi tetap berlanjut di penjuru Bulgaria.
Bulgaria dilanda krisis politik dalam beberapa tahun terakhir, memaksa negara itu menggelar empat kali pemilihan umum dalam 4 tahun terakhir. Pemilu terakhir dilaksanakan pada Oktober 2024.
Presiden Bulgaria Rumen Radev sebelumnya mendesak Zhelyazkov dan kabinetnya mundur.
“Antara suara rakyat dan ketakutan akan mafia, dengarkanlah suara rakyat,” kaya Radev, dalam pesan kepada anggota parlemen, di Facebook.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Bulgaria, Radev akan meminta partai-partai di parlemen untuk berusaha membentuk pemerintahan baru. Jika gagal, Radev akan membentuk pemerintahan sementara untuk menjalankan negara hingga pemilu baru diadakan.
Kabinet Zhelyazkov akan tetap menjabat sampai penggantinya terpilih.






