Trump Diam-Diam Hubungi Pangeran MBS Desak Saudi Berdamai dengan Israel

Trump Diam-Diam Hubungi Pangeran MBS Desak Saudi Berdamai dengan Israel

Global | inews | Jum'at, 14 November 2025 - 07:40
share

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diam-diam menelepon Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) guna membujuknya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. 

Dua sumber pejabat AS mengatakan kepada portal berita Axios, percakapan telepon itu berlangsung setelah gencatan senjata Israel-Hamas berlaku pada 10 Oktober lalu.

Pangeran MBS akan berkunjung ke AS pada pekan depan untuk bertemu Trump. Agenda utama kunjungannya adalah meneken perjanjian pertahanan kedua negara, namun Trump pasti akan mengangkat isu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel selama pertemuan.

Dalam percakapan telepon itu, Trump mengatakan kepada MBS, berakhirnya perang Gaza, dan hambatan utama normalisasi telah teratasi. Oleh karena itu Trump berharap Pangeran MBS melanjutkan hubungan dengan Israel.

"Pesan kami kepada Saudi adalah, 'Kami telah melakukan semua yang Anda minta. Sekarang, ada hal-hal yang diinginkan Presiden Trump, seperti normalisasi dengan Israel. Jadi, bagaimana Anda akan bergerak ke arah ini?" demikian pernyataan seorang sumber pejabat senior AS, kepada Axios.

Sementara itu MBS menegaskan, Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai negara Palestina merdeka.

Meskipun diskusi sedang berlangsung, belum pasti apakah akan ada terobosan dalam normalisasi hubungan Saudi-Israe selama kunjungan MBS yang dijadwalkan berlangsung pada 18 November.

Ini karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih keras kepala, enggan mengakui negara Palestina atau menyetujui solusi solusi dua negara.

Surat kabar AS The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan, Hamas dan Israel telah mulai membahas fase kedua perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Trump, termasuk pelucutan senjata, tata kelola Jalur Gaza pascaperang, dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional di Jalur Gaza.

Topik Menarik