Amerika Bantah Akan Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

Amerika Bantah Akan Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Gaza

Global | inews | Kamis, 13 November 2025 - 06:26
share

WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih membantah laporan media Israel bahwa Amerika Serikat (AS) akan membangun pangkalan militer di perbatasan Jalur Gaza. Sebelumnya surat kabar Yedioth Ahronoth, mengutip sumber pejabat Israel, melaporkan rencana pembangunan pangkalan besar AS di masa depan.

"Artikel itu didasarkan pada selembar kertas, penjajakan yang dilakukan seseorang di Departemen Angkatan Laut mengenai ide yang mungkin terjadi di masa depan, dan jurnalis ini menganggapnya sebagai rencana resmi,," kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Levittt, dikutip dari Anadolu, Kamis (13/11/2025).

Leavitt melanjutkan, Gedung Putih telah mengecek rencana tersebut ke Departemen Angkatan Laut dan memastikan bahwa dokumen tersebut baru sebatas penjajakan yang masih sangat jauh untuk disetujui.

Dia menegaskan sikap AS sejak awal belum berubah, yakni tidak terlibat secara langsung dalam konflik di Gaza.

"Ini bukan sesuatu yang Amerika Serikat suka untuk terlibat. Ini bukan sesuatu yang sedang kami lakukan saat ini," kata Leavitt.

Yedioth Ahronoth melaporkan, AS ingin membangun pangkalan militer besar di wilayah perbatasan Gaza, yang akan menandai eskalasi signifikan aktivitas AS di Israel.

Disebutkan, fasilitas tersebut akan menjadi instalasi militer Amerika berskala besar pertama di wilayah Israel. Ini menggarisbawahi komitmen AS yang semakin dalam terhadap upaya stabilisasi pascaperang di Gaza.

Menurut Leavitt, Presiden Donald Trump sejak awal telah mengatakan dengan jelas bahwa tidak ingin melihat pasukan AS di lapangan terkait apa yang terjadi di Timur Tengah.

"Kita telah mencapai perdamaian yang luar biasa, kita telah membuat kemajuan besar dengan rencana perdamaian di Gaza, dan kita ingin terus melihatnya bergerak maju," ujarnya, seraya menegaskan, semua upaya itu dilakukan tanpa keterlibatan langsung militer AS, melainkan hanya di bidang diplomasi.

Topik Menarik