Israel Siksa dan Bunuh Tahanan Secara Keji, Palestina: Kejahatan Perang!
GAZA, iNews.id - Otoritas Gaza menyerukan penyelidikan internasional agar Israel diseret ke pengadilan internasional setelah muncul bukti penyiksaan dan pembunuhan brutal terhadap para tahanan Palestina. Sejumlah jenazah tahanan yang dikembalikan ke Gaza ditemukan dalam kondisi hangus, tangan terikat, dan menunjukkan tanda-tanda eksekusi kejam.
Bukti-bukti yang dikumpulkan otoritas Gaza menunjukkan, Israel melanggar Konvensi Jenewa Ke-4 yang menjamin perlindungan bagi tahanan perang dan warga sipil dalam situasi konflik.
“Pembunuhan terhadap tahanan yang tidak bersenjata dan terikat merupakan bentuk kejahatan perang yang jelas,” bunyi laporan Kantor Media Tahanan Palestina, dikutip dari Anadolu, Jumat (17/10/2025).
Oleh karena itu, Palestina menyerukan penyelidikan internasional independen dan mendesak untuk mengungkap para pelaku serta menyeret mereka ke Mahkamah Internasional (ICJ).
“Dunia tidak boleh tinggal diam menghadapi kebrutalan seperti ini. Setiap jenazah adalah bukti hidup atas kejahatan yang direncanakan secara sistematis,” kata Munir Al Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (17/10/2025).
Dia menambahkan, jenazah para tahanan Gaza dikembalikan dalam keadaan terikat, mata ditutup, serta ada tanda-tanda penyiksaan dan luka bakar mengerikan.
"Ini bukti kekejaman yang dilakukan secara rahasia,” ujarnya.
Menurut Al Bursh, tanda-tanda luka bakar dan kondisi tubuh yang remuk menunjukkan bahwa para tahanan tidak meninggal secara wajar, tetapi dieksekusi dengan tangan terikat.
“Jenazah-jenazah warga Palestina yang tak berdosa ditinggalkan sebagai saksi kebrutalan para algojo,” tuturnya.
Ratusan Jenazah Masih Disimpan Israel
Kementerian Kesehatan mengungkapkan sejak awal gencatan senjata, Israel telah mengembalikan 120 jenazah tahanan Palestina, sementara ratusan lainnya masih disimpan.
Menurut Kampanye Nasional Palestina untuk Pengembalian Jenazah Syuhada, Israel masih menahan 735 jenazah warga Palestina, termasuk 67 anak-anak.
Namun, laporan dari surat kabar Haaretz menyebut jumlah sebenarnya jauh lebih besar. Israel diduga menyimpan hampir 1.500 jenazah warga Palestina di pangkalan militer Sde Teiman, Gurun Negev, banyak di antaranya belum diidentifikasi dan tidak dikuburkan secara layak.





