Bos NATO Sebut Rusia Tak Berhak Melarang Barat Kerahkan Tentara ke Ukraina

Bos NATO Sebut Rusia Tak Berhak Melarang Barat Kerahkan Tentara ke Ukraina

Global | sindonews | Jum'at, 5 September 2025 - 06:25
share

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki hak veto atas kemungkinan negara-negara Barat dapat mengerahkan pasukan ke Ukraina. Negara-negara Barat sudah lama ingin mengerahkan tentaranya ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan jika gencatan senjata Moskow-Kyiv tercapai.

“Mengapa kita tertarik dengan pendapat Rusia tentang pasukan di Ukraina? Ukraina adalah negara berdaulat. Bukan mereka [Rusia] yang memutuskan,” kata Rutte.

“Rusia tidak ada hubungannya dengan ini," imbuh bos NATO tersebut, seperti dikutip dari AFP, Jumat (5/9/2025).

Baca Juga: Eks Presiden Polandia Bilang Mimpi Zelensky Adalah Perang NATO vs Rusia

Para pemimpin dari apa yang disebut "koalisi sukarela", yang dipelopori oleh Prancis dan Inggris, bertemu hari ini untuk menyelesaikan kontribusi terhadap rencana jaminan keamanan.“Jika Ukraina ingin menempatkan pasukan jaminan keamanan di Ukraina untuk mendukung kesepakatan damai, itu terserah mereka. Tidak ada orang lain yang dapat memutuskannya,” kata Rutte saat berkunjung ke Praha.

“Saya pikir kita harus berhenti membuat Putin terlalu berkuasa,” imbuh dia, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rusia telah berulang kali menyatakan dengan tegas menentang pengerahan pasukan Barat di Ukraina sebagai bagian dari kemungkinan penyelesaian damai.

Para diplomat Barat mengatakan bahwa kelompok yang terdiri dari sekitar 30 negara yang membahas kemungkinan "pasukan penenang" untuk Ukraina kini memiliki jumlah pasukan konkret yang dapat mereka sumbangkan.

Negara-negara Eropa berharap bahwa dengan mengajukan rencana yang jelas, mereka dapat meyakinkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menepati janjinya memberikan dukungan militer Amerika.

Trump telah berupaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, tetapi Moskow telah menunda upaya untuk menyelenggarakan perundingan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Topik Menarik