Mengapa Trump Ingin Menginvasi Venezuela?

Mengapa Trump Ingin Menginvasi Venezuela?

Global | sindonews | Selasa, 2 September 2025 - 13:30
share

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa peningkatan kekuatan militer Amerika Serikat di Karibia bertujuan untuk menggulingkan pemerintahannya, dan ia siap untuk "mendeklarasikan republik bersenjata" jika diserang oleh pasukan AS. Maduro mengatakan bahwa Venezuela menginginkan perdamaian tetapi militernya siap untuk menanggapi setiap serangan dari pasukan AS.

“Mereka menginginkan perubahan rezim melalui ancaman militer,” kata Maduro kepada para wartawan. “Venezuela menghadapi ancaman terbesar yang pernah terlihat di benua kami dalam 100 tahun terakhir.”

“Jika Venezuela diserang, kami akan segera bergerak ke perjuangan bersenjata untuk mempertahankan wilayah kami,” katanya, berjanji untuk mendeklarasikan “sebuah republik bersenjata”.

“Dalam menghadapi tekanan militer maksimum ini, kami telah menyatakan kesiapan maksimum untuk membela Venezuela”, lanjut Maduro, menambahkan bahwa AS telah mengirim “delapan kapal militer dengan 1.200 rudal dan sebuah kapal selam yang menargetkan Venezuela”.

Maduro telah menyuarakan kekhawatiran selama berminggu-minggu atas laporan pengerahan angkatan laut AS di Karibia Selatan, yang menurut Washington merupakan operasi untuk memerangi kartel narkoba Amerika Latin. Hal ini memicu spekulasi tentang kemungkinan campur tangan militer terhadap Venezuela.Sebagai tanggapan, pemimpin Venezuela tersebut telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan negara Amerika Selatan tersebut dan mengajak ribuan warganya untuk bergabung dengan milisi bersenjata guna mempertahankan negara.

Mengapa Trump Ingin Menginvasi Venezuela?

1. AS Kirim Kapal Perang ke Laut Karibia

Angkatan Laut AS saat ini memiliki dua kapal perusak berpeluru kendali Aegis – USS Gravely dan USS Jason Dunham – di Karibia, bersama dengan Kapal perusak USS Sampson dan kapal penjelajah USS Lake Erie di perairan lepas pantai Amerika Latin.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sebuah kapal selam serang cepat bertenaga nuklir merupakan bagian dari angkatan laut tersebut.

Baca Juga: Ditembak 3 Kali, Diplomat Indonesia Meninggal di Peru

2. 4.000 Tentara AS Dikerahkan

Kantor berita Associated Press juga melaporkan bahwa pasukan tersebut dapat diperluas lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, dengan mengikutsertakan kapal serbu amfibi, yang terdiri dari 4.000 pelaut dan Marinir AS. AS sendiri belum mengumumkan rencana untuk mengerahkan personel apa pun ke wilayah Venezuela.

3. Maduro Mendukung Kartel Narkoba

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menuduh Maduro memiliki hubungan dekat dengan berbagai organisasi perdagangan narkoba dan kriminal di seluruh kawasan, klaim yang sejauh ini belum dapat dibuktikan.

Pada bulan Agustus, AS menggandakan hadiahnya menjadi USD50 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro atas tuduhan keterlibatannya dalam perdagangan narkoba.

Media AS melaporkan awal tahun ini bahwa sebuah memo intelijen internal menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menghubungkan Maduro dengan kelompok kriminal Venezuela Tren de Aragua, yang melemahkan klaim yang diajukan secara publik oleh Trump dan sekutunya.

Tuduhan itu juga merupakan komponen penting dari upaya pemerintah AS untuk segera mendeportasi warga Venezuela yang dituduh menjadi anggota tanpa proses hukum yang semestinya.

Topik Menarik