Jenderal Tertinggi Rusia: Serang Ukraina Nonstop Selagi Melemah!

Jenderal Tertinggi Rusia: Serang Ukraina Nonstop Selagi Melemah!

Global | sindonews | Minggu, 31 Agustus 2025 - 11:43
share

Panglima Militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov mengatakan pasukan Moskow sedang melancarkan serangan nonstop terhadap pasukan Ukraina di hampir seluruh garis depan selagi militer Kyiv melemah. Dia menyampaikan hal itu dalam pengarahan Kementerian Pertahanan pada hari Sabtu.

“Analisis kondisi pasukan Ukraina menunjukkan bahwa pada musim semi dan panas, musuh memfokuskan semua upayanya untuk memperlambat serangan kami, sementara menderita kerugian besar,” ujarnya.

"Akibatnya, Angkatan Bersenjata Ukraina terpaksa memindahkan unit-unit yang paling siap tempur dari satu arah krisis ke arah lain untuk 'menutupi lubang'. Saat ini, inisiatif strategis sepenuhnya berada di tangan pasukan Rusia," ujar jenderal tertinggi Rusa tersebut.

Baca Juga: Serangan Drone Laut Rusia Tenggelamkan Kapal Perang Ukraina

Serangan ini disertai dengan gempuran masif rutin terhadap fasilitas manufaktur senjata Ukraina, imbuh Gerasimov. "Selama periode musim semi-panas, serangan semacam itu dilakukan terhadap 76 fasilitas penting," ujarnya, yang dilansir Russia Today."Serangan masif yang terarah terus berlanjut secara eksklusif terhadap fasilitas militer dan fasilitas kompleks industri militer di Ukraina," paparnya.

Gerasimov juga menekankan bahwa kemajuan di medan perang tidak akan mungkin terjadi tanpa pasokan tepat waktu senjata presisi tinggi, rudal, amunisi, senjata, dan peralatan militer oleh industri Rusia.

Ukraina Klaim Unggul di Medan Perang

Sementara itu, juru bicara militer Ukraina Viktor Trehubov mengeklaim pasukan Kyiv telah meraih keberhasilan di garis depan, mencegah pasukan Rusia merebut target di wilayah Donetsk dan menghentikan laju lebih lanjut ke wilayah Dnipropetrovsk. Di satu wilayah, katanya, pasukan Kyiv telah mengepung unit-unit Rusia.

Belum bisa diverifikasi secara independen terkait klaim keberhasilan di medan perang dari kedua belah pihak tersebut.

Rusia telah meningkatkan serangan udara di kota-kota Ukraina yang jauh di belakang garis depan musim panas ini dan melanjutkan serangan besar-besaran di sebagian besar wilayah timur, mencoba merebut lebih banyak wilayah dalam perang yang telah berlangsung selama 3,5 tahun di Ukraina.Serangan Rusia di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada hari Kamis lalu menewaskan 25 orang.

Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pertemuan puncak di Alaska, sebuah pertemuan yang diharapkan Washington akan memajukan upayanya untuk mengakhiri konflik.

Trehubov mengatakan Rusia telah mengerahkan kontingen pasukan besar di wilayah Donetsk, tetapi dalam beberapa bulan terakhir gagal merebut target-target utama, termasuk kota Pokrovsk, Toretsk, dan Chasiv Yar.

"Meskipun melakukan tindakan agresif, meskipun berhasil di beberapa titik dalam menekan posisi Ukraina, Rusia belum meraih kemenangan cepat," ujarnya kepada stasiun televisi nasional, yang dilansir Reuters.

Pasukan Rusia, katanya, telah dikepung di dekat Dobropillya, utara Pokrovsk. Dan pasukan Ukraina telah merebut kembali desa Myrne, dekat Kupiansk di utara—wilayah lain yang baru-baru ini menjadi sasaran aktivitas Rusia yang intensif.

Topik Menarik