Bagaimana Upaya Vietnam Mengevakuasi 500.000 Orang Jelang Topan Kajiki?
Lebih dari 500.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dari garis pantai Vietnam yang menghadap Laut China Selatan. Nandara dan sekolah ditutup sementara pihak berwenang bersiap menghadapi Topan Kajiki.
Pemerintah Vietnam mengatakan pada hari Senin bahwa sekitar 30.000 orang telah dievakuasi dari wilayah pesisir. Pihak berwenang mengatakan pada hari Minggu bahwa lebih dari setengah juta orang akan dievakuasi dan memerintahkan kapal-kapal untuk tetap berada di pelabuhan.
“Ini adalah badai yang bergerak cepat dan sangat berbahaya,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, memperingatkan bahwa Kajiki akan membawa hujan lebat, banjir, dan tanah longsor.
Bagaimana Upaya Vietnam Mengevakuasi 500.000 Orang Jelang Topan Kajiki?
1. Mengrahkan Puluhan Ribu Tentara
Lebih dari 16.500 tentara dan 107.000 personel paramiliter telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan bersiaga untuk pencarian dan penyelamatan, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.Topan dengan kecepatan angin hingga 166 km/jam (103 mph) di laut diperkirakan akan mendarat pada Senin sore, menurut badan cuaca negara tersebut. Pusat Peringatan Topan Gabungan mengatakan kondisi menunjukkan "tren pelemahan yang semakin dekat saat sistem mendekati landas kontinen Teluk Tonkin di mana kandungan panas lautnya lebih rendah".
Dua bandara di provinsi Thanh Hoa dan Quang Binh telah ditutup, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam. Vietnam Airlines dan Vietjet Air membatalkan puluhan penerbangan ke dan dari wilayah tersebut pada hari Minggu dan Senin.Baca Juga: 10 Negara Terbaik yang Mengizinkan Kewarganegaraan Ganda, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Provinsi-provinsi pesisir telah melarang kapal-kapal melaut mulai Senin dan memanggil kapal-kapal yang sudah melaut, kata kantor berita Vietnam.
Vietnam rentan terhadap badai yang seringkali mematikan dan memicu banjir dan tanah longsor yang berbahaya. Lebih dari 100 orang tewas atau hilang akibat bencana alam dalam tujuh bulan pertama tahun 2025, menurut Kementerian Pertanian.
Tahun lalu, Topan Yagi menewaskan sekitar 300 orang dan menyebabkan kerusakan properti sekitar USD3,3 miliar.
2. Menutup Segala Aktivitas Bisnis
Kota tepi laut Vinh dilanda banjir semalaman, Jalan-jalannya sebagian besar sepi di pagi hari, dengan sebagian besar toko dan restoran tutup karena warga dan pemilik bisnis menutup pintu masuk properti mereka dengan karung pasir.“Saya belum pernah mendengar topan sebesar ini datang ke kota kami,” kata Le Manh Tung, 66 tahun, di kota Vinh, kepada kantor berita AFP. Ia berlindung bersama keluarga-keluarga lain yang dievakuasi di sebuah stadion dalam ruangan.“Saya agak takut, tetapi kami harus menerimanya karena ini sudah alam – kami tidak bisa berbuat apa-apa.”
Rumah-rumah berisiko runtuh akibat badai, dan bahkan gedung-gedung tinggi pun dapat mengalami kerusakan serius, kata Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha, lapor Kantor Berita resmi Vietnam.
Badai ini diproyeksikan bergerak ke daratan melintasi Laos dan Thailand utara.
Kajiki menghantam pesisir selatan Pulau Hainan, China, pada hari Minggu saat bergerak menuju Vietnam. Sekitar 20.000 penduduk dievakuasi dari provinsi China tersebut, yang kemudian menurunkan peringatan topan dan tanggap daruratnya pada Senin pagi.
Namun, pihak berwenang memperingatkan adanya hujan lebat dan badai yang tersebar di kota-kota di bagian selatan provinsi tersebut.


