Trump dan Zelensky Dikhawatirkan Berkelahi Lagi di Gedung Putih

Trump dan Zelensky Dikhawatirkan Berkelahi Lagi di Gedung Putih

Global | sindonews | Senin, 18 Agustus 2025 - 12:41
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang ditemani para pejabat Eropa, di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025).

Namun Washington Post menyuarakan kekhawatiran pertemuan ini akan seperti pertemuan di Oval Office Gedung Putih pada Februari lalu, di mana Zelensky terlibat perkelahian verbal atau cekcok dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance.

Saat itu, Trump menuduh Zelensky tidak hormat dan "bertaruh dengan Perang Dunia III". Konferensi pers bersama kemudian dibatalkan, Zelensky diusir, dan AS sempat membekukan bantuan militer untuk Ukraina. Media-media AS, termasuk Washington Post, menyebut sesi tersebut "berbahaya" dan kemunduran diplomatik besar bagi Kyiv.

Baca Juga: Hasil Deal Trump-Putin: Ukraina Dapat Perlindungan Mirip NATO, Rusia Dapat Konsesi 5 Wilayah

Pertemuan hari ini secara luas dilaporkan sebagai diskusi tentang potensi penyelesaian damai dari perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022."Yang terpenting dalam pikiran rakyat Ukraina adalah menghindari terulangnya pertemuan yang kontroversial di Oval Office," tulis surat kabar AS tersebut.

"Sayangnya, memang ada risiko seperti akan terulangnya pertemuan tersebut," ujar Nikolay Beleskov, seorang peneliti di Ukrainian National Institute for Strategic Studies (NNIS), kepada Washington Post.

Beleskov menambahkan bahwa Zelensky harus berhati-hati selama kunjungan ke Washington, menekankan bahwa pemimpin Ukraina perlu menemukan keseimbangan antara bersikap non-provokatif dan mendorong agendanya.

Kekhawatiran ini muncul hanya beberapa hari setelah Trump mengadakan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sejak perang Rusia-Ukraina pecah. Pertemuan puncak di Anchorage, Alaska, pada hari Jumat lalu digambarkan oleh Trump sebagai "hangat" dan oleh Putin sebagai pembicaraan "terus terang" dan "substantif."

Setelah perundingan Alaska, Trump mengatakan Washington dan Moskow "hampir mencapai akhir" konflik. Trump dilaporkan sedang menyusun rencana yang mengharuskan Kyiv menyerahkan sebagian Donbas yang masih di bawah kendalinya, dengan imbalan Kremlin menghentikan permusuhan di tempat lain. Zelensky telah berulang kali menolak konsesi teritorial apa pun.

Sedangkan Moskow bersikeras bahwa penyelesaian apa pun harus mencakup netralitas Ukraina, demiliterisasi, dan denazifikasi, serta pengakuan atas realitas teritorial baru yang meliputi Crimea, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, yang semuanya telah memilih untuk menjadi bagian dari Rusia melalui referendum.

Putin menyatakan optimisme yang hati-hati setelah pertemuan puncak tersebut, dengan mengatakan bahwa perundingan tersebut telah membawa Rusia dan AS "lebih dekat" untuk mengakhiri permusuhan.

Topik Menarik