Netanyahu: Israel Bisa Mengebom Gaza seperti Sekutu Mengebom Dresden, Tak Seorang Pun Akan Hidup

Netanyahu: Israel Bisa Mengebom Gaza seperti Sekutu Mengebom Dresden, Tak Seorang Pun Akan Hidup

Global | sindonews | Jum'at, 15 Agustus 2025 - 07:57
share

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel bisa mengebom Gaza seperti Sekutu mengebom Dresden, Jerman, selama Perang Dunia II. Menurutnya, pengeboman seperti itu tidak menyisakan satu orang pun yang hidup.

Komentar pemimpin rezim Zionis Israel itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan jaringan media sayap kanan Amerika Serikat, Newsmax, yang dikutip Middle East Monitor, Jumat (15/8/2025).

Netanyahu ditanya mengapa militer Israel tidak menghapus Hamas dan Jalur Gaza dari peta. Dia menjawab, "Kita bisa mengebom mereka seperti Sekutu [dalam Perang Dunia II] mengebom Dresden, kita bisa membuat mereka kelaparan jika kita mengikuti fitnah, kebohongan palsu yang dilancarkan terhadap Israel, dan tak seorang pun akan hidup."

Baca Juga: Sniper Israel Tembaki Anak-anak Gaza seperti Bermain Game

Dia menambahkan bahwa peristiwa 7 Oktober 2023 melibatkan kegagalan dan kesalahan intelijen Israel yang jelas.Di awal pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa Israel terlibat dalam perang di delapan front, menjelaskan bahwa tujuh di antaranya melawan Iran dan proksinya, sementara yang kedelapan adalah apa yang dia klaim sebagai "pertempuran untuk kebenaran."

Dia menekankan bahwa, menurut pandangannya, satu-satunya cara untuk mengatasi kebohongan adalah melalui kebenaran.

Mengacu pada perang di Gaza, dia mengeklaim bahwa satu-satunya kelaparan yang disengaja yang terjadi di sana adalah kelaparan yang dialami para sandera Israel.

Dia berpendapat bahwa hal ini terbukti ketika membandingkan kondisi para sandera yang lemah dan tersiksa dengan kondisi para penculik mereka yang cukup makan.

Netanyahu mengabaikan fakta ratusan orang, termasuk anak-anak, mati kelaparan di Gaza saat bantuan kemanusiaan dicegah masuk ke Gaza oleh pasukan Israel. Dia juga mengabaikan fakta bahwa para warga Gaza ditembaki tentara Israel saat mencari bantuan, sebagaimana diungkap Profesor Nick Maynard, seorang dokter Inggris yang bekerja di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Netanyahu mengatakan bahwa apa yang dia sebut "kontras" itu dimaksudkan untuk mengungkap kebohongan dan terkait dengan "front kedelapan", yang dia gambarkan sebagai perjuangan untuk kebenaran.

Dia juga menyatakan bahwa Tel Aviv tidak menjalankan kebijakan kelaparan, dan telah mengadopsi—dan terus mengikuti—kebijakan yang bertujuan memisahkan warga sipil dari para milisi di dua front.