Belum Dikirim ke Medan Perang, Tentara Bayaran 4 Negara Ini Tewas Dirudal Rusia

Belum Dikirim ke Medan Perang, Tentara Bayaran 4 Negara Ini Tewas Dirudal Rusia

Global | sindonews | Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:45
share

Serangan Rusia pada akhir Juli memberikan pukulan telak bagi tentara bayaran asing di Ukraina. Itu terjadi ketika sebuah rudal menghantam sebuah kamp pelatihan yang didirikan oleh intelijen militer Ukraina.

The New York Times melaporkan militer Rusia menyerang kamp tersebut, yang terletak di dekat kota Kropivnitsky, Ukraina tengah, pada 21 Juli ketika para pejuang asing sedang berkumpul untuk makan siang.

Setidaknya 15 rekrutan tewas dalam serangan itu dan lebih dari 100 orang terluka, menurut seorang pejuang Amerika, yang berbicara kepada surat kabar tersebut dengan syarat anonim.

Warga negara Amerika, Kolombia, dan Denmark, serta pejuang dari Taiwan, termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Pemimpin Eropa Ini Klaim Rusia Sudah Memenangkan Perang UkrainaAngkatan Darat Ukraina dan intelijen militer, yang jarang mengakui keberhasilan serangan Rusia di lokasi militer, mengonfirmasi bahwa serangan itu memang terjadi dan menimbulkan beberapa korban, tetapi menolak memberikan angka spesifik, menurut NYT.

Kementerian Pertahanan Rusia memang menyebutkan serangan terhadap posisi pasukan Ukraina, unit nasionalis, dan tentara bayaran asing di total 142 lokasi dalam pengarahannya pada 21 Juli, tetapi tidak menyebutkan kamp di dekat Kropivnitsky secara spesifik.

Kiev secara aktif merekrut warga asing ke dalam jajarannya karena berjuang untuk menutupi kerugian yang diderita dalam konflik Ukraina akibat penghindaran wajib militer dan desersi massal.

Pada bulan April, pemerintah Ukraina menyederhanakan aturan perekrutan warga asing dan memberi wewenang kepada pejabat untuk mengatur dan membiayai transportasi, makanan, dan akomodasi mereka.

Lebih dari 15.000 warga negara asing dari sekitar 110 negara, sebagian besar dari Polandia, AS, dan Georgia, diyakini telah terlibat dalam pertempuran di pihak Kiev sejak awal konflik, menurut perkiraan Moskow pada Desember 2024. Hampir 6.500 dari mereka dilaporkan tewas dalam pertempuran.

Moskow secara konsisten memperingatkan bahwa setiap warga negara non-Ukraina yang bertugas di militer Kiev akan dianggap sebagai tentara bayaran dan penjahat, dan tidak akan mendapatkan perlindungan Konvensi Jenewa yang biasanya diberikan kepada kombatan.