Profl Elizaveta Vladimirovna, 'Anak Rahasia' Putin yang Justru Kecam Invasi Rusia ke Ukraina
Perempuan asal Rusia ini bernama Elizaveta Krivonogikh, namun dia disebut-sebut sebagai "anak rahasia" Presiden Rusia Vladimir Putin karena memiliki nama patronimik "Vladimirovna". Meski dikaitkan dengan orang nomor satu Rusia, dia justru mengecam invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022.
Dia tidak lagi tinggal di Rusia, melainkan menetap di Paris, Prancis. Latar belakangnya yang misterius dan sikapnya yang kritis terhadap perang Rusia-Ukraina telah membuatnya menjadi sorotan media Barat.
Profil Elizaveta Vladimirovna
Memiliki nama Elizaveta Krivonogikh, perempuan muda ini tidak mencantumkan nama ayah di akta kelahiran.Menurut laporan New York Post, dia memiliki nama patronimik "Vladimirovna", sehingga dianggap sebagai petunjuk bahwa dia memiliki hubungan dengan Putin.
Baca Juga: Disebut sebagai Putri Rahasia Putin, Gadis Cantik Ini Singgung Pembunuh Jutaan OrangDia juga memiliki nama samaran "Rudnova", yang juga dikaitkan dengan Oleg Rudnov, teman dekat Putin yang meninggal dunia pada tahun 2015.
Beberapa laporan media lain mengungkap "Luiza Rozova" atau "Elizaveta Olegovna Rudnova" juga digunakan sebagai namanya.
Dia lahir pada 3 Maret 2003 di St Petersburg, Rusia. Dia disebut-sebut sebagai "anak rahasia" Putin dengan mantan pembantunya, Svetlana Krivonogikh.
Kremlin menepis bahwa dia adalah "anak rahasia" Putin, menyebut laporan-laporan tentang latar belakangnya sebagai rumor tak berdasar.
Krivonogikh pernah secara rutin mengunggah postingan di media sosial tentang jet pribadi dan kelab malam elite, tetapi akunnya menghilang sekitar waktu ketegangan Rusia-Ukraina meningkat pada tahun 2022. Pada tahun 2020, sebuah media independen, Proekt, mengeklaim telah menemukan "putri rahasia" Putin setelah penyelidikan atas kekayaan Svetlana Krivonogikh, seorang jutawan Rusia.
Laporan itu menyatakan bahwa kekayaan Svetlana Krivonogikh berasal dari hubungan romantis dengan pemimpin Rusia. Laporan Proekt lebih lanjut menyatakan bahwa putri Svetlana memiliki "kemiripan yang luar biasa" dengan Putin.
Putri tersebut awalnya diidentifikasi sebagai "Luiza Rozova".
Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 13 Orang, Hamas: Perbuatan Biadab!
Awal tahun ini, seniman Rusia Nastya Rodionova mengeklaim bahwa Elizaveta Krivonogikh bekerja sebagai kurator di dua galeri yang dikelola oleh L Association: Studio Albatros dan L Galerie di Paris yang terkenal memamerkan karya seni anti-perang.
Dalam sebuah wawancara audio pada tahun 2021, perempuan muda itu tidak membenarkan maupun menyangkal kemiripannya dengan Putin, menyatakan bahwa banyak orang memiliki kesamaan. Dia menggambarkan hidup dalam "gelembung", menghindari berita, dan berfokus pada mode serta bersosialisasi dengan teman-teman.
Proekt mengaitkan Svetlana Krivonogikh, yang diduga sebagai ibu kandung Elizaveta Krivonogikh, dengan properti yang dibeli atas nama Rudnov dalam penyelidikannya terhadap jutawan tersebut pada tahun 2020.
Pada tahun 2023, Inggris menjatuhkan sanksi kepada Svetlana Krivonogikh, mengidentifikasinya sebagai "pemegang saham di Bank Rossiya dan National Media Group, yang secara konsisten mendukung serangan Rusia di Ukraina."
Elizaveta Vladimirovna Mengecam Perang Rusia-Ukraina
Kecamannya terhadap invasi Rusia-Ukraina disampaikan secara samar melalui media sosial. Dalam channel privat Telegram bernama "Art of Luiza", dia menuliskan pernyataan emosional: "Sungguh melegakan bisa menunjukkan wajahku kepada dunia lagi. Itu mengingatkanku siapa diriku sebenarnya dan siapa yang telah menghancurkan hidupku. Lelaki yang telah merenggut jutaan nyawa dan juga menghancurkan hidupku."Pernyataan itu diduga sebagai bentuk kritik tajam terhadap Putin sekaligus penentangan terhadap invasi Rusia ke Ukraina secara tersirat. Respons dari komunitas seni cukup beragam. Aktivis anti-Gereja seperti Nastya Rodionova menyerukan penolakan terhadap kehadirannya di galeri-galeri antiperang, di mana dia merasa bahwa "hubungan darah" bukan sekadar atribut—tetapi pengingat penderitaan.
Namun, beberapa pelaku di galeri justru membelanya, termasuk direktur L Association, Dmitry Dolinsky, yang menyatakan: “Wajahnya mirip Putin, tetapi begitu juga 100.000 orang lain. Saya belum melihat hasil tes DNA.”
Ia juga menekankan bahwa L Association adalah organisasi seni yang bersifat kultural, bukan politik.
"Kami tidak bisa memastikan bahwa dia adalah putri Vladimir Putin...Kami tidak sedang merekrut ibunya," imbuh dia, seperti dikutip The Times.

