Jenderal AD Iran: Ancaman Israel Belum Berakhir, Rudal Teheran Siaga

Jenderal AD Iran: Ancaman Israel Belum Berakhir, Rudal Teheran Siaga

Global | sindonews | Senin, 4 Agustus 2025 - 00:10
share

Panglima Angkatan Darat (AD) Iran Mayor Jenderal Amir Hatami mengatakan pada hari Minggu (3/8/2025) bahwa ancaman dari Israel belum berakhir. Untuk itu, kata dia, pasukan rudal dan drone Teheran terus siaga.

"Ancaman 1 persen harus dianggap sebagai ancaman 100 persen. Kita tidak boleh meremehkan musuh dan menganggap ancamannya sudah berakhir," kata Hatami, sebagaimana dilansir kantor berita IRNA.

"Pasukan rudal dan drone Republik Islam tetap siaga dan siap beroperasi," ujarnya.

Sama seperti pejabat Iran lainnya, Hatami menegaskan bahwa negaranya menang dalam perang 12 hari melawan invasi Zionis Israel pada Juni lalu.

Baca Juga: Lagi, Menhan IsraelAncam Bunuh Pemimpin Tertinggi IranAyatollah KhameneiDalam pidatonya di hadapan korps Angkatan Darat, Hatami menekankan bahwa meskipun mengalami beberapa kerugian, termasuk gugurnya beberapa komandan, ilmuwan terkemuka, dan warga sipil tak berdosa selama perang, Iran muncul sebagai pemenang dalam konfrontasi dengan menimbulkan kerusakan signifikan pada musuh, dan menggagalkan tujuan mereka.

"Sebagaimana kami melanjutkan serangan hingga gencatan senjata diberlakukan terhadap musuh, kami akan dengan tegas melanjutkan langkah kami di industri pertahanan, bidang sains dan teknologi, dan semua bidang lainnya," paparnya.

"Saat ini, seluruh angkatan bersenjata dan keempat cabang Angkatan Darat bergerak lebih cepat menuju puncak sains dan teknologi dan lebih bertekad dari sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan tempur," ujarnya.

"Dengan rencana dan strategi yang telah ditetapkan, Angkatan Darat telah berada di jalur yang positif dan terus berkembang dalam meningkatkan kesiapan tempur, mobilitas, serta mengembangkan kemampuan intelijen dan operasional," imbuh dia.

Dalam pidato terakhirnya pada 29 Juli, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa perang 12 hari telah menunjukkan kekuatan dan tekad bangsa Iran serta menunjukkan kepada dunia keteguhan fondasi Republik Islam yang tak tertandingi.“Bangsa kita, atas karunia Tuhan, tidak akan pernah meninggalkan agama atau ilmunya. Kita akan mengambil langkah besar dalam memperkuat iman kita dan memperdalam kemajuan ilmu pengetahuan kita Meskipun musuh kecewa, kita akan mampu mengangkat Iran ke puncak kemajuan dan kebanggaan,” katanya.

Dalam perang Iran-Israel selama 12 hari, Amerika Serikat ikut campur membela Israel dengan membombardir tiga situs nuklir Iran pada 22 Juni.

Keesokan harinya, pasukan militer Iran melancarkan lebih dari 30 pesawat nirawak dan rudal ke pangkalan AS di Qatar sebagai balasan.

Pada 24 Juni, Iran dan Israel menyepakati gencatan senjata yang ditengahi AS.

Di sisi lain, pihak Israel juga mengeklaim menang perang atas Iran. Menteri Pertahanan Zionis Israel, Israel Katz, bahkan mengancam akan membunuh Khamenei jika perang pecah lagi.

"Saya ingin mengirimkan pesan yang jelas kepada diktator Khamenei: Jika Anda terus mengancam Israel, tangan panjang kami akan sekali lagi mencapai Iran, dengan kekuatan yang lebih besar, dan kali ini, akan mencapai Anda secara pribadi," kata Katz.

"Jangan mengancam kami, atau kalian akan terluka," katanya lagi.