Iran Tuntut Kompensasi karena Situs Nuklirnya Dibom, AS: Sungguh Menggelikan!

Iran Tuntut Kompensasi karena Situs Nuklirnya Dibom, AS: Sungguh Menggelikan!

Global | sindonews | Minggu, 3 Agustus 2025 - 16:40
share

Teheran telah menuntut Amerika Serikat (AS) untuk membayar kompensasi atas pengeboman tiga situs nuklir Iran pada Juni lalu. Alih-alih memenuhinya, Washington justru mengolok-olok tuntutan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan kepada Financial Times bahwa Washington harus bertanggung jawab atas serangannya dan memberikan ganti rugi finansial sebelum negosiasi nuklir dapat dilanjutkan. Dia tidak merinci nominal kompensasi yang dituntut Iran.

"Mereka harus menjelaskan mengapa mereka menyerang kami di tengah-tengah negosiasi, dan mereka harus memastikan bahwa mereka tidak akan mengulanginya dan mereka harus memberikan kompensasi kepada [Iran] atas kerusakan yang telah mereka perbuat," katanya.

Baca Juga: Iran Aktifkan Sistem Rudal Canggih S-400 Rusia setelah Situs Nuklirnya Dibom AS

Araghchi menambahkan bahwa Iran dan AS telah bertukar pesan selama perang Juni lalu, tetapi menggambarkan jalur diplomatik yang ditempuh sempit. Dia memperingatkan bahwa setiap upaya oleh negara-negara Eropa untuk menerapkan kembali sanksi PBB berdasarkan perjanjian nuklir 2015 akan mengakhiri perundingan dengan Inggris, Prancis, dan Jerman."Dengan Eropa, tidak ada alasan saat ini untuk bernegosiasi. Mereka tidak dapat mencabut sanksi, mereka tidak dapat melakukan apa pun," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott, menolak keras tuntutan kompensasi oleh Iran, dengan menyatakan bahwa tuntutan itu tidak konsisten dengan tindakan Teheran di kawasan Timur Tengah.

"Tuntutan kompensasi finansial apa pun dari Amerika Serikat untuk rezim Iran sungguh menggelikan," kata Pigott, seperti dikutip Newsweek, Minggu (3/8/2025).

Pada Juni lalu, AS dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap target-target Iran, termasuk tiga fasilitas nuklir. Dalih serangan itu adalah untuk mencegah Iran membuat bom nuklir.

Pigott menuduh Iran salah mengalokasikan sumber daya dan memperpanjang isolasinya sendiri melalui perilaku agresif di kawasan Timur Tengah.

"Jika rezim Iran benar-benar ingin menghemat uang, mereka akan berhenti mendanai regu pembunuh teroris, berhenti menindas rakyatnya sendiri, dan berhenti membuang-buang uang untuk program nuklir yang semakin mengisolasi mereka," katanya.Meskipun retorikanya kuat, Pigott mengisyaratkan bahwa AS tidak menutup pintu negosiasi.

"Iran memiliki peluang yang sangat kecil, tetapi keputusan ada di tangan Iran," ujarnya. "Kami menunggu untuk melihat apa yang akan mereka lakukan," imbuh dia.

Iran dan AS telah terlibat dalam negosiasi nuklir dan telah menjadwalkan pembicaraan tambahan sebelum serangan awal Israel pada 13 Juni.

Diskusi teknis antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang, meskipun negosiasi formal antara Teheran dan negara-negara Barat masih belum mencapai kesepakatan di tengah ketidakpercayaan satu sama lain dan penerapan sanksi baru baru-baru ini.