Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel

Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel

Global | sindonews | Jum'at, 1 Agustus 2025 - 08:27
share

Tragis betul nasib Amir, bocah cilik Palestina di Jalur Gaza. Dia mencium tangan petugas penyalur bantuan kemanusiaan setelah mendapat sedikit bahan pangan, namun tak lama kemudian dia ditembak mati tentara Zionis Israel.

Kisah memilukan bocah yang dikenal sebagai "Amir Kecil Gaza" tersebut dibagikan seorang pensiunan tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang bertugas di titik distribusi bantuan di Gaza, yang berafiliasi dengan Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

Dalam kesaksiannya, mantan tentara tersebut, Anthony Aguilar, mengenang peristiwa tragis pada 28 Mei, ketika Amir, si bocah lelaki itu, terbunuh saat mencoba mendapatkan makanan.

Baca Juga: Amir Berjalan 12 km untuk Mendapat Makanan dan Ditembak Mati Tentara Israel di Jebakan Maut Gaza

Mengutip laporan Middle East Monitor, Jumat (1/8/2025), Amir, yang bertelanjang kaki dan tampak kurus, berjalan 12 kilometer di bawah terik matahari, berharap menemukan sesuatu untuk dimakan setelah berjam-jam menunggu. Yang berhasil dia kumpulkan hanyalah segenggam beras dan kacang lentil dari tanah, kata Aguilar.Aguilar kemudian menggambarkan momen yang sangat emosional, mengatakan bahwa anak itu menghampirinya, meletakkan barang-barangnya, dengan lembut meletakkan tangan kecilnya di wajah tentara itu, mencium tangannya, dan mengucapkan terima kasih dalam bahasa Arab.

Anak laki-laki itu kemudian mengambil barang-barangnya dan kembali ke kerumunan. Beberapa menit kemudian, ketika dia pergi bersama warga sipil lainnya, pasukan Israel melepaskan tembakan dengan gas dan peluru tajam, menghantam Amir dan menewaskannya di tempat.

Aguilar menambahkan bahwa hari itu tidak berbeda dengan hari-hari lainnya di Gaza—hanya saja kematian datang lebih cepat.

“Saya ingin mengatakan kepada rakyat Amerika dan rakyat Israel. Warga sipil di Gaza yang mendapatkan makanan, mereka kelaparan, mereka bukan binatang, mereka diperlakukan seperti binatang,” ujarnya kepada UnXeptable, platform oleh ekspatriat Israel yang menyebut dirinya berujuan untuk menyelamatkan demokrasi Israel.

"Amir kecil berdiri...bersama orang banyak. Tapi dia berjalan mendekat dan...dia seperti berjalan ke arah saya dan mengulurkan tangannya. Awalnya saya pikir dia ingin makan lagi atau apalah dan saya merasa tidak enak karena saya tidak punya apa-apa, tapi saya seperti, oh, saya tidak punya apa-apa. Dan dia mengulurkan tangannya, jadi saya memanggilnya untuk datang. Saya bilang, kemarilah," kenang Aguilar.

"Amir mengulurkan tangan dan dia memegang tangan saya dan mencium tangan saya. Dia mencium tangan saya dan berkata, shukran (terima kasih)." "Terlihat di gambar bahwa anak laki-laki kecil ini tidak memakai sepatu, pakaiannya melorot karena dia sangat kurus," katanya.

"Saya meletakkan tangan saya di bahu kirinya dan menatapnya, dan dia juga menatap saya. Kami saling menatap mata, dan saya berkata kepadanya, orang-orang peduli. Kamu manusia dan orang-orang peduli padamu. Dunia peduli," ujarnya.

"Amir tidak membawa sekotak makanan, melainkan hanya setengah karung beras yang dia temukan di tanah, satu karung rusak, setengah karung kacang lentil yang dia temukan di tanah."

Menurut Aguilar tindakan tentara Israel tersebut jelas merupakan pelanggaran hukum humaniter. "Menurut saya ini merupakan pelanggaran kemanusiaan secara umum," paparnya.