Profil Sleeping Prince, Pangeran Arab Saudi yang Meninggal setelah Koma 20 Tahun
Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al-Saud, yang dijuluki sebagai "Sleeping Prince atau Pangeran Tidur", telah meninggal dunia pada Sabtu setelah lebih dari 20 tahun koma akibat kecelakaan mobil pada tahun 2005. Dia akan dimakamkan hari ini (20/7/2025).
Doa pemakaman akan dilaksanakan di Riyadh, dengan masa berkabung tiga hari yang dijalani oleh keluarga dan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi. Pangeran Al-Waleed meninggal dunia di usia 36 tahun setelah dua dekade koma.
Royal Court mengumumkan kematiannya melalui Saudi Press Agency (SPA), yang mengonfirmasi akhir dari babak panjang dan sangat emosional dalam kehidupan keluarga Kerajaan Saudi.
"Dengan hati yang penuh keyakinan akan takdir dan ketetapan Allah, dan dengan kesedihan dan duka yang mendalam, kami berdukacita atas putra tercinta kami, Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al-Saud, semoga Allah merahmatinya, yang wafat hari ini atas rahmat Allah," tulis ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal di X pada Sabtu.
Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 13 Orang, Hamas: Perbuatan Biadab!
Baca Juga: Pangeran Arab Saudi Si 'Sleeping Prince' Meninggal Dunia setelah Koma 20 Tahun
Profil Pangeran Arab Saudi Al-Waleed
Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al-Saud sudah lebih dari 20 tahun koma sehinga dijuluki "Sleeping Prince" oleh media-media internasional. Dia adalah putra dari Pangeran Khaled bin Talal, seorang konglomerat dan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi. Dia juga merupakan keponakan dari miliarder Arab Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal.Selama bertahun-tahun, ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, bersikeras untuk menjaga putranya tetap menggunakan ventilator, dan memantau kondisinya dengan harapan suatu hari dia akan bangun.
Pangeran Al-Waleed mengalami koma setelah kecelakaan mobil di jalanan London, Inggris, pada 2005 saat usianya baru 15 tahun.
Dia berada di Inggris saat itu karena sedang studi militer. Sang ayah, dalam sebuah talkshow Saudi Al-Ma'azzeb pada 2017, menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami putranya.
Pada hari kecelakaan, Pangeran Khaled memiliki firasat akan terjadi sesuatu yang tidak beres. Dia bahkan sempat melarang putranya tersebut keluar rumah, namun Pangeran Al-Waleed berhasil menyakinkannya dan dia tetap pergi bersama kedua temannya. Ketika kecelakaan terjadi, Pangeran Khaled tengah makan malam bersama seorang diplomat Arab Saudi, Abdullah bin Yahya Al-Muallami.
Sesaat setelah kecelakaan, Pangeran Al-Waleed yang terlempar dari dalam mobil bersama kedua temannya sempat sadar. Dia bertanya: "Bagaimana kondisi teman-temanku?"
Setelah itu, dia mengalami koma yang sangat lama karena pendarahan otak, meski kedua temannya baik-baik saja usai kecelakaan tersebut.
Pangeran Al-Waleed sempat divonis akan meninggal dan tubuhnya akan membusuk dalam waktu 72 jam hingga seminggu setelah menjalani operasi pascakecelakaan.
Dokter pun mengatakan upaya penyelamatan tidak akan berhasil. Setelah sempat ragu apakah harus tetap mempertahankan atau membiarkan putranya pergi, Pangeran Khaled bertanya pada dirinya sendiri, "Jika Tuhan ingin dia mati, Dia akan melakukannya tanpa bantuan saya atau dokter. Dan ini telah mengguncang saya." Setelah 18 bulan pertama menjalani perawatan, Pangeran Al-Waleed mulai bernapas sendiri selama 3 bulan tanpa bantuan alat medis.
Si "Sleeping Prince" sempat bereaksi ketika disentuh dan diajak bicara, tetapi hanya pada orang-orang tertentu, seperti beberapa dokter, perawat, dan anggota keluarga.
Mengutip dari laporan El-Mundo, setelah lebih dari sepuluh tahun menjalani perawatan di Rumah Sakit Riyadh, Pangeran Al-Waleed dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di kediaman keluarga pada 2016.
Pada 2017, seperti dikutip Al Jazeera, Pangeran Khaled mengumumkan kedatangan empat dokter, tiga dari Amerika Serikat dan satu dari Spanyol, yang mempertimbangkan untuk melakukan operasi agar pendarahan otak Pangeran Al-Waleed dapat berhenti.
Namun Pangeran Al-Waleed belum juga bangun dari koma. Pada 27 September 2021, bibinya, Putri Rima binti Talal, membagikan video perkembangan kondisi Pangeran Al-Waleed di Twitter (sekarang bernama X). Sang bibi mendoakan kesembuhannya. "Sayangku, semoga Tuhan melindungimu, menyembuhkanmu, dan memulihkanmu," tulis Putri Rima di video tersebut.
Video yang diunggah Putri Rima menunjukkan Pangeran Al Waleed terhubung ke mesin pendukung kehidupan, ditutupi dengan bendera nasional Arab Saudi dengan kata-kata "Negara Kami ada di Hati Kami".
Pangeran Khaled, berharap putranya akan sembuh total. “Seseorang bertanya kepada saya, mengapa Anda tidak mencabut perangkat dari putra Anda? Saya menjawab bahwa jika itu adalah kehendak Tuhan baginya untuk mati dalam kecelakaan itu, maka putra saya akan berada di kuburnya," katanya.
Saudara perempuan Pangeran Khaled, Putri Noura binti Talal, juga pernah mengunggah video di media sosial yang menunjukkan sang "Sleeping Prince" menggerakkan jari-jarinya.
“Anakku tercinta, segala puji bagi Allah, yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki dengan perintah-Nya. Segala puji bagi Allah, yang memulihkan kesehatan Anda, jadi jangan putus asa dengan kekuasaan Allah," tulisnya.


