Korban Serangan Israel di Gereja Gaza Ungkap Cerita Sangat Mengerikan
Para saksi mata serangan mematikan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza telah menceritakan pengalaman mereka kepada Al Jazeera. Serangan itu semakin menegaskan kebrutalan rezim penjajah Zionis.
Shadi Abu Dawoud, seorang Kristen Palestina berusia 47 tahun, mengatakan aula utama gereja tersebut menampung puluhan warga yang mengungsi, sebagian besar anak-anak dan lansia, dan semuanya adalah "warga sipil yang cinta damai".
"Ibu saya menderita luka serius di kepala; ia sedang berada di halaman gereja bersama para lansia lainnya (ketika pasukan Israel menyerang)," ujar dia.
“Kami terkejut dengan serangan udara Israel ini. Ini tindakan biadab dan tidak dapat dibenarkan,” papar dia.
Mohammed Abu Hashem, pria berusia 69 tahun yang tinggal di samping gereja, mengatakan ia berada di reruntuhan rumahnya ketika terjadi ledakan besar yang menyelimuti area tersebut dengan asap hitam. Ia menambahkan bahwa ia tidak pernah menyangka Israel akan menyerang gereja tersebut.
“Serangan udara Israel itu sangat besar, benar-benar mengerikan,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, “Kengerian yang kami alami tak terlukiskan. Tak ada kata yang dapat menggambarkan apa yang kami alami. Bahkan jauh dari apa yang Anda tonton atau dengar (di TV).”
Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem, mengatakan dalam komentarnya kepada Vatican News bahwa dua orang yang terluka dalam serangan Israel terhadap gereja Katolik di Gaza berisiko meninggal dunia. Dia mengungkap kebrutalan serangan Israel itu.
“Ada empat orang yang terluka parah. Di antara keempat orang ini, dua berada dalam kondisi yang sangat kritis, dan nyawa mereka dalam bahaya serius,” ungkap Pizzaballa.“Yang kami tahu pasti adalah bahwa satu tank – (tentara Israel) mengatakan secara keliru, tetapi kami tidak yakin tentang hal ini – mereka menghantam gereja secara langsung, Gereja Keluarga Kudus, gereja Latin,” papar dia.
Sementara itu, Al Jazeera memiliki informasi lebih lanjut tentang dua orang yang tewas dalam serangan Israel terhadap gereja Katolik di Kota Gaza hari ini.
Mereka telah diidentifikasi sebagai petugas kebersihan paroki berusia 60 tahun dan seorang perempuan berusia 84 tahun yang menerima dukungan psikososial di dalam tenda Caritas di kompleks gereja, menurut badan amal Katolik Caritas Jerusalem.
Baca juga: Israel Bom Gereja Katolik Gaza, Pastor Paroki Terluka, 2 Warga Tewas


