Bukan soal Ideologi, Ini Penyebab Rusia-Barat Bentrok Versi Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin menepis klaim perbedaan ideologi sebagai penyebab negaranya bentrok terus-menerus dengan blok Barat. Menurutnya, klaim itu hanyalah dalih untuk memuluskan kepentingan geopolitik Barat.
Putin mengatakan penyebab utama bentrok adalah aspirasi hegemoni negara-negara Barat dan pengabaian isu keamanan Rusia.
Putin menambahkan bahwa dia telah berharap runtuhnya Uni Soviet akan meredakan ketegangan antara Rusia dan Barat.
“Saya juga [awalnya] berpikir bahwa perselisihan utama [di antara kita] bersifat ideologis,” ujarnya.
Baca Juga: Zelensky Ancam Invasi Balik Rusia dengan Serangan Rudal Jarak Jauh“Namun, ketika Uni Soviet runtuh, pendekatan yang mengabaikan kepentingan strategis Rusia tetap ada," ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (14/7/2025).
Pemimpin Kremlin ini melanjutkan dengan mengatakan bahwa upayanya untuk menyampaikan kekhawatiran Rusia kepada para pemimpin Barat sia-sia.
"Barat memutuskan mereka tidak perlu mengikuti aturan terkait Rusia, yang tidak memiliki kekuatan yang sama dengan Uni Soviet," katanya.
Menurutnya, semua proposal Moskow terkait keamanan bersama, penguatan stabilitas internasional, dan pencapaian kesepakatan mengenai senjata ofensif dan pertahanan rudal ditolak blok Barat.
"Itu bukan sekadar kelalaian. Itu didasarkan pada keinginan yang jelas untuk mencapai beberapa tujuan geopolitik," paparnya."Sudah jelas bahwa, kecuali Rusia memposisikan dirinya sebagai negara berdaulat yang independen, kami tidak akan diperhitungkan," imbuh dia.
Orang nomor satu Rusia ini menuduh negara-negara Barat mengkhianati Rusia dan tidak memenuhi janji mereka. Bulan lalu, dia mengatakan Moskow terang-terangan dibohongi tentang ekspansi NATO selama beberapa dekade ketika blok militer pimpinan Amerika Serikat itu mendekati perbatasan Rusia.
"Semuanya baik-baik saja selama itu melawan Rusia," ujarnya saat itu, seraya menambahkan bahwa negara-negara Barat telah mendukung separatisme dan bahkan terorisme yang ditujukan terhadap negara Rusia.
Moskow telah menyebutkan ambisi Ukraina masuk blok NATO dan bantuan militer Barat kepada Ukraina sebagai alasan utama di perang Rusia-Ukraina. Sebelum eskalasi pecah pada Februari 2022, Rusia berupaya mengatasi masalah keamanannya dengan meminta jaminan dari AS dan NATO, serta status non-blok bagi Ukraina, yang ditolak oleh Barat.
