Menhan Israel Rayakan Kehancuran Gaza, Brigade Al Qassam Hancurkan Tank Zionis
Menteri PertahananIsrael, Israel Katz, telah merilis foto reruntuhan Gaza, dengan tulisan, "Setelah Rafah, Beit Hanoon". Saat bersamaan, pejuang Hamas yakni Brigade Al Qassam sukses menghancurkan tank Zionis.
Rafah, kota paling selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir, hampir seluruhnya dihancurkan oleh tentara Israel. Beit Hanoon adalah kota besar di bagian utara wilayah kantong tersebut, yang kini dikepung berat oleh pasukan Israel.
Otoritas Israel berencana untuk mengungsikan sebagian besar warga Palestina dari Gaza utara dan memaksa ratusan ribu orang ke kamp konsentrasi yang akan dibangun di atas reruntuhan Rafah.
Kemudian, sayap bersenjata Hamas mengatakan para pejuangnya telah melaporkan serangan yang berhasil terhadap kendaraan tentara Israel selama beberapa hari terakhir di lingkungan Zeitoun, di Kota Gaza.
Brigade Qassam mengatakan sebuah tank Merkava dihancurkan oleh bahan peledak yang ditanam di sebelah timur wilayah tersebut pada 6 Juli.Mereka melaporkan serangan lain sehari kemudian, dengan mengatakan bahwa tank tersebut menghancurkan dua buldoser D9. Serangan ketiga pada 9 Juli dilaporkan mengenai kendaraan pengeboran militer.
Baca Juga: 157 Kasus Perceraian Terjadi Setiap Hari di Arab Saudi, Apa Pemicunya?
Sementara itu, pemukim Israel menyerbu desa Shallalat al-Auja, utara Yerikho di Tepi Barat yang diduduki, menggembalakan ternak mereka di tanah Palestina dan di area permukiman.
Sebuah sumber lokal mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa serangan semacam itu telah menjadi kejadian sehari-hari dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada lahan pertanian.
Di sebelah barat kota Bardala di Lembah Yordan utara, para pemukim mendirikan rumah mobil baru di sebuah pos terdepan ilegal yang didirikan setahun sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka bermaksud untuk memperluas wilayah Palestina.Pemukim Israel juga mendirikan tenda di antara dua desa di Deir Istiya, barat laut Salfit, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk merebut lebih banyak lahan di daerah tersebut untuk membangun permukiman ilegal baru.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa perundingan gencatan senjata yang berlangsung di Qatar terhenti karena penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, menurut sumber-sumber Palestina dan Israel yang mengetahui negosiasi tersebut.
Perundingan tidak langsung diperkirakan akan berlanjut, meskipun terdapat hambatan terbaru dalam mencapai kesepakatan berdasarkan proposal AS untuk gencatan senjata 60 hari.
Sebuah sumber Palestina mengatakan Hamas belum menerima peta penarikan yang diusulkan Israel, karena peta tersebut akan meninggalkan sekitar 40 persen wilayah di bawah pendudukan Israel, termasuk seluruh wilayah selatan Rafah dan wilayah lainnya di Gaza utara dan timur.
Masalah terkait bantuan dan jaminan juga menjadi tantangan.
Dua sumber Israel mengatakan Hamas ingin Israel mundur ke garis yang dipertahankannya dalam gencatan senjata sebelumnya, sebelum melanjutkan serangannya pada bulan Maret.
Delegasi dari Israel dan Hamas telah berada di Qatar sejak Minggu dalam upaya baru untuk mencapai kesepakatan.
