Zionis Ancam Khamenei: Israel Akan Serang Iran Lagi!
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam sebuah pidato yang ditujukan untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, mengancam akan menyerang negara Islam itu lagi. Dia memperingatkan bahwa militer Zionis memiliki kekuatan destruktif.
Berpidato pada upacara wisuda pilot Angkatan Udara Israel (IAF) pada hari Kamis, Katz mengatakan bahwa para lulusan pilot melambangkan tangan panjang Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dapat menyerang di mana saja di Iran.
"Para lulusan juga merupakan pesan langsung kepada diktator [Pemimpin Tertinggi Iran Ali] Khamenei dan para ayatollah di Iran tentang kekuatan destruktif Angkatan Udara jika Iran menguji kesabaran negara Yahudi ini," ujarnya, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (11/7/2025).
Baca Juga: Jenderal Tertinggi Iran Ancam Israel: Jika Perang Lagi, AS Tak Bisa Selamatkan Netanyahu
Menurutnya, tidak ada tempat bagi pejabat Iran yang merugikan Israel untuk bersembunyi."Tangan panjang Israel akan menjangkau Anda di Teheran, Tabriz, Isfahan, dan di mana pun Anda mencoba mengancam atau menyakiti Israel. Tidak ada tempat untuk bersembunyi," kata Katz.
"Jika kami harus kembali, kami akan melakukannya dengan kekuatan yang lebih besar," imbuh dia.
Komandan IAF Mayor Jenderal Tomer Bar mengatakan: "Kami telah menjembatani tantangan sejauh 1.800 kilometer dan mengubah Iran dari negara 'lingkaran ketiga' [jauh] menjadi negara 'lingkaran pertama' [dekat].""Kampanye militer belum berakhir," katanya. "Kami siap bertindak lagi kapan pun dibutuhkan."
Katz mengatakan IDF siap menyerang Iran lagi dan dengan kekuatan yang bahkan lebih besar daripada bulan lalu.
Dia juga berbagi catatan pribadi bahwa dia tumbuh besar di dekat pangkalan IAF. Suara keras pesawat yang lepas landas tidak membuatnya takut; sebaliknya, suara itu memperdalam rasa amannya, karena dia tahu siapa yang melindunginya.Sebelum serangan udara terhadap Iran, Katz mengatakan dia telah bertemu dengan banyak pilot dan bertanya kepada mereka bagaimana perasaan mereka tentang skenario yang sangat nyata di mana mereka dapat ditembak jatuh dan dibunuh atau ditangkap selamanya di Iran.
Katz mengatakan dia diberi tahu: "Kami tidak ragu-ragu. Kami bertekad untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membela Negara Israel."
Israel meluncurkan perang udara 12 hari melawan Iran pada bulan Juni yang menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas. Kedua belah pihak kemudian menyetujui gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat, yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 23 Juni, untuk mengakhiri permusuhan.
Iran Juga Ancam Serang Israel
Sebelumnya, Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi juga mengancam akan meluncurkan serangan yang melumpuhkan Israel jika perang pecah lagi. Menurutnya, rezim Zionis salah besar jika mereka berpikir telah menghancurkan sistem pertahanan Teheran dalam 48 jam."Mereka pikir mereka dapat menghancurkan sistem kita dalam 48 jam dan mencabik-cabik Iran," kata Mousavi dalam sebuah upacara peringatan untuk seorang komandan Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan Israel. "Tetapi bangsa Iran berhasil mengalahkan mereka," ujarnya. Mousavi menggambarkan pertempuran 12 hari itu sebagai bagian dari kampanye selama 15 tahun oleh Israel dan AS yang bertujuan untuk mengacaukan dan memecah belah Iran.
Namun, dia mengatakan bahwa kepemimpinan, angkatan bersenjata, dan rakyat Iran yang bersatu berhasil menggagalkan rencana itu.
Dia menambahkan bahwa Iran siap melancarkan serangan terakhir yang menghancurkan terhadap Israel tetapi menahan diri karena gencatan senjata.
"Kami telah menyiapkan rencana yang melumpuhkan, tetapi karena gencatan senjata, rencana itu tidak mendapat kesempatan untuk dilaksanakan. Namun, jika terjadi kesalahan lagi, rencana ini akan dilaksanakan. Bahkan Amerika Serikat mungkin tidak dapat menyelamatkan [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu," imbuh Mousavi.

